Aceh Tamiang Bangkit usai Listrik Pulih, Pasar Kembali Bergerak
Aceh Tamiang — Kehidupan masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, perlahan kembali bergeliat setelah sempat lumpuh akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada November lalu. Pemulihan infrastruktur dasar, termasuk listrik, menjadi penanda awal kembalinya aktivitas warga.
Pantauan di Pasar Sungai Liput, Minggu (21/12), menunjukkan aktivitas jual beli mulai berlangsung. Sejumlah pedagang tampak membuka lapak dan menjajakan kebutuhan pokok, sayur-mayur, hingga bahan bakar eceran. Meski belum sepenuhnya normal, pasar kembali menjadi titik pergerakan ekonomi warga.
Di sekitar pasar, warga terlihat memutar musik dari perangkat pengeras suara, menandakan pasokan listrik telah kembali menyala dan bisa diakses masyarakat. Kehadiran listrik turut memberi dorongan bagi aktivitas ekonomi dan sosial yang sempat terhenti.
Aceh Tamiang sebelumnya tercatat sebagai salah satu wilayah terdampak paling parah akibat banjir bandang. Sedikitnya 439 sekolah dan puluhan ribu rumah mengalami kerusakan akibat terjangan air bah. Saat bencana berlangsung, aktivitas masyarakat nyaris terhenti total.
Kini, pedagang mulai kembali berjualan di pinggir jalan, dengan interaksi antara penjual dan pembeli yang sudah terlihat. Bergeliatnya aktivitas pasar berdampak pada arus lalu lintas di jalan provinsi yang melintasi kawasan tersebut. Kepadatan kendaraan sempat terjadi, bahkan menyebabkan antrean cukup panjang di beberapa titik.
Kondisi serupa juga terlihat di sejumlah SPBU. Jika pada awal bencana antrean BBM mengular panjang, kini situasi mulai terkendali. Antrean kendaraan masih terlihat, namun jumlahnya relatif wajar, hanya belasan kendaraan.
Di sepanjang jalur dari Deli Serdang, Sumatera Utara, menuju Aceh Tamiang, kendaraan pengangkut bantuan terus melintas. Mobil operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) turut dialihfungsikan sementara untuk membawa logistik ke wilayah terdampak.
Selain itu, truk milik BPBD Kota Binjai tampak mengangkut relawan serta logistik bantuan berupa obat-obatan dari masyarakat dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Binjai, Sumatera Utara.
Seiring pemulihan aktivitas masyarakat, fasilitas pendidikan yang terdampak banjir juga mulai dibersihkan. Sejumlah personel Brimob turun langsung membantu membersihkan sekolah-sekolah yang terendam lumpur.
“Alhamdulillah, hari ini kami dibantu petugas Brimob untuk membersihkan sekolah,” ujar Kepala SMP Swasta Islam Kualasimpang, Ernaningsih.
Pemulihan bertahap ini diharapkan terus berlanjut agar aktivitas masyarakat Aceh Tamiang dapat kembali berjalan normal sepenuhnya, seiring dukungan berbagai pihak yang terus mengalir pasca-bencana.
