Menurut Network Readiness Index 2022, Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga dalam kesiapan internet, yakni berada di urutan 59 dari 131 negara. Sementara, kesenjangan digital berpotensi menyebabkan ketimpangan potensi pada generasi mendatang.

Untuk itu, Bank DBS Indonesia bersama Pijar Foundation, sebuah organisasi nirlaba penyedia jasa pendidikan berbasis teknologi, menghadirkan program edukasi DBS Berpijar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan finansial di kalangan pelajar, baik dari universitas, politeknik maupun sekolah tinggi.

“Melalui program DBS Berpijar ini kami berharap dapat memupuk dan membekali generasi muda dengan future-ready skills yang dibutuhkan untuk dapat diterapkan di masa depan. Program DBS Berpijar melibatkan sebagian karyawan Bank DBS Indonesia dari berbagai divisi untuk memberikan materi sesuai dengan keahliannya masing-masing,” jelas Head of Group Strategic Marketing and Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika.

DBS Berpijar menghadirkan tiga modul, yaitu Financial Literacy for Youth, Digital Literacy for Youth, dan Sustainability in Business. Metode pembelajaran DBS Berpijar berbasis asinkron dan sinkron sehingga peserta memiliki fleksibilitas untuk memilih pengajar dan konten yang disajikan dalam format video dan tersedia di laman futureskills.id. 

Selain itu, program ini menghadirkan berbagai praktisi dari Bank DBS Indonesia yang berpengalaman di bidangnya, di antaranya topik terkait digitalisasi, keuangan, marketing, keberlanjutan, SDM, hingga teknologi.

Sejak diluncurkan pada 15 Oktober lalu, batch pertama DBS Berpijar telah diikuti oleh lebih dari 1.000 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia. Sejalan dengan program Merdeka Belajar milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, DBS Berpijar memungkinkan peserta yang telah menyelesaikan program untuk mendapatkan sertifikat yang dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS). 

Direktur Future Skills, Pijar Foundation Ageng Sajiwo memaparkan bahwa DBS Berpijar didesain untuk memberikan kesempatan bagi talenta Indonesia, sejalan dengan salah satu dari tiga pilar Pijar Foundation, yaitu Future Talent, Future Planet, dan Future Innovation. 

“Pijar Foundation sadar bahwa distribusi talenta yang tidak merata berdampak pada sektor lain sehingga perlu pemerataan dan kemudahan akses dalam pendidikan,” tambahnya.