Erick Thohir Dorong UMKM Binaan BUMN “Go Global”

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/aww.
Pengunjung memindai kode batang pembayaran non tunai untuk produk kerajinan rumah tangga di pasar rakyat dan bazaar UMKM BUMN, Banda Aceh, Aceh, Jumat (19/8/2022). Sebanyak 50 UMKM Binaan BUMN yang terdiri dari produk makanan, minuman, pakaian dan berbagai kerajinan ikut mensosialisasikan pembayaran non tunai guna memudahkan transaksi jual beli.
Penulis: Riri
9/3/2023, 11.32 WIB

Kementerian BUMN terus melaksanakan perannya sebagai agen pembangunan di kalangan masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. 

Tercatat ada sekitar 64 juta UMKM di Indonesia yang telah menyumbang sebesar 61,07% atau senilai Rp8,57 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM) pada Maret 2021.

Salah satu upaya BUMN untuk mendukung potensi UMKM adalah keikutsertaannya di ajang The Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2023. Menteri BUMN melalui Staf Khusus Arya Sinulingga mengatakan bahwa keikutsertaan BUMN di Inacraft membawa angin segar bagi pelaku usaha. 

"Inacraft menjadi kesempatan bagi UMKM BUMN untuk unjuk gigi memamerkan produk-produk unggulan yang berkualitas sekaligus meningkatkan kapasitasnya," ucap Arya. 

Harapannya, UMKM binaan BUMN dapat memperkenalkan dan mempromosikan produk mereka lebih luas. Dengan begitu mereka dapat bersaing dan melebarkan sayap bisnis, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar internasional. 

Sejumlah BUMN yang memboyong UMKM binaannya termasuk PT Pupuk Indonesia (Persero), Bio Farma Holding BUMN Farmasi, dan PT Pertamina (Persero). Sebanyak 17 UMKM binaan Pupuk Indonesia menampilkan kerajinan batik dan perhiasan. Mereka mencakup Batik Beras Basah, Batik Kuntul Perak, Babakan Puspa, dan Batik Trusmi. 

Kemudian, Pertamina mengirimkan 24 UMKM binaan yang diklaim telah mengantongi total transaksi sebesar Rp2,4 miliar selama pameran Inacraft berlangsung.

Beberapa di antaranya adalah Woodeco Indonesia dan Duta Craftindo yang memproduksi handicraft berbahan dasar limbah kayu. Masing-masing memperoleh transaksi sebesar Rp394 juta dan Rp224 juta. Ada pula Kerajinan mutiara D’etnick Istana Mutiara Lombok membukukan lebih dari Rp283 juta.

“Alhamdulillah, beberapa produk Woodeco berhasil mendapatkan pesanan dari mancanegara antara lain Argentina, Israel, Amerika Serikat, dan Jerman. Sungguh di luar ekspektasi,” ujar Pemilik Woodeco Indonesia Agung Setiawan.

Sementara itu, Bio Farma Holding BUMN Farmasi membawa 3 UMKM binaan, yaitu Cemara Paper (Kelompok Disabilitas), Elina Keramik, dan Leoni Karpet. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkap bahwa pihaknya selalu mendukung kesejahteraan masyarakat, baik di bidang kesehatan maupun ekonomi. 

“Salah satunya dengan membina UMKM. Ada banyak UMKM yang dibina Bio Farma. Semoga Inacraft menjadi motivasi bagi UMKM untuk terus konsisten mempromosikan produk-produknya.” ucapnya.