Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan non formal PP Muhammadiyah, Didik Suhardi mengungkap anak-anak yang terjangkit stunting akan terganggu produktivitasnya karena mengurangi daya serap dan pertumbuhan fisik.

Faktor penyebabnya bukan karena asupan gizi tidak seimbang atau masalah ekonomi saja, tetapi juga pola hidup dan infrastruktur yang buruk. "Kami harap program ini bisa diperluas di kabupaten/kota lain karena angka stunting di beberapa daerah cukup tinggi," katanya.

Dosen Peminatan Gizi Kesmas FIKES Universitas DR. HAMKA Jakarta, Nur Asiah menjelaskan, porsi pada program Isi Piringku terdiri dari komposisi 2/3 makanan pokok, 2/3 sayuran, 1/3 lauk pauk, dan 1/3 buah-buahan. Asupan makanan bergizi menjadi penentu tumbuh kembang anak di masa depan.

Stunting membuat anak gagal tumbuh baik dari sisi fisik, perkembangan kognitif hingga menimbulkan penyakit degeneratif di masa depan. Asupan gizi seimbang penting untuk memenuhi nutrisi mengingat anak sedang aktif dengan kegiatan sekolah, les, olahraga dan aktivitas lainnya. 

"Dan ini menjadi harapan kita karena kita akan menjadi bonus demografi. Tentu kualitas tetap harus dikedepankan di samping kuantitas,” tutupnya.

Halaman: