MIND ID melaksanakan praktik pertambangan yang mengutamakan keberlanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG. Melalui PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium, dan PT Freeport Indonesia, MIND ID mengembangkan strategi ESG berdasarkan standar nasional.
Menurut Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf, perusahaan juga mengadopsi standar industri pertambangan dan pengolahan global dari Dewan Internasional Pertambangan dan Logam atau International Council on Mining and Metals.
MIND ID menetapkan target pengurangan emisi karbon 1,4 juta ton per tahun. Angka itu setara 15,8% dari proyeksi yang ditetapkan pemerintah terkait target nol emisi karbon enam tahun mendatang. “Kami berharap energi bersih untuk operasional perusahaan terus mengalami pertumbuhan hingga 2030,” kata Heri dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2).
MIND ID juga menargetkan penggunaan energi bersih untuk operasional perusahaan menjadi 52,5 juta gigajoule pada 2060. Untuk mewujudkannya, MIND ID meningkatkan digitalisasi peralatan tambang, melakukan elektrifikasi produk utama industri pengolahan hasil tambang atau hilirisasi, hingga mengonversi bahan bakar berbasis fosil ke energi ramah lingkungan.
Heri mengingatkan, penerapan ESG tak hanya berkaitan dengan transisi energi semata, melainkan bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada dengan cara yang etis dan berkelanjutan. “Ada aspek kemakmuran masyarakat di ESG. Meski ini tidak mudah, tapi MIND ID tetap berkomitmen mengubah tantangan jadi peluang,” tandas Heri.