Memiliki gaji Rp4 juta per bulan memang cukup menantang, terutama dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Mengatur keuangan menjadi lebih menantang dengan gaji yang pas-pasan.
Jika Anda termasuk dalam salah satunya, perlu mempertimbangkan kembali jika ingin mengajukan cicilan dan pinjaman agar kondisi keuangan tidak terpuruk.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa saat ini Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen pada September 2024. Salah satu yang dianggap menyumbang deflasi seperti koreksi harga bensin dan solar serta sejumlah makanan, minuman dan juga tembakau yang menjadi penyumbang deflasi di Indonesia.
Hal tersebut mungkin menguntungkan bagi sebagian orang tapi juga menjadi alarm tanda bahaya bahwa pendapatan atau uang di tengah masyarakat juga berkurang. Sehingga daya beli menjadi menurun.
Oleh karena itu, Anda perlu segera melakukan langkah yang strategis terutama saat memutuskan mengajukan cicilan dan pinjaman.
Cari Pekerjaan Sampingan sehingga Bisa Meningkatkan Kemampuan Finansial
Langkah awal adalah dengan mencari pekerjaan sampingan, sehingga bisa meningkatkan kemampuan finansial. Jika kemampuan finansial Anda meningkat, semakin meningkat juga rasio cicilan yang bisa digunakan.
Hal ini juga harus disadari dengan kemampuan finansial yang ada, jangan sampai mengajukan cicilan melebihi dari sepertiga penghasilan saat ini. Dengan begitu, kebutuhan pokok bulanan tetap bisa terpenuhi.
Contoh sederhana, jika pengeluaran bulanan sebesar Rp3 juta dari gaji Rp4 juta, artinya masih ada sisa Rp1 juta yang bisa dialokasikan untuk cicilan.
Anda bisa mengajukan cicilan untuk harga barang Rp9 juta dengan cicilan per bulan Rp1 jutaan selama 12 bulan. Angka tersebut adalah angka yang paling aman saat mengajukan cicilan dan pinjaman.
Ajukan Pinjaman yang Sifatnya Hanya Produktif Saja
Anda sebaiknya mulai membedakan mana pinjaman produktif dan konsumtif. Dalam situasi ekonomi sekarang ini, hindari pinjaman yang bersifat konsumtif. Gunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif atau kondisi darurat saja.
Salah satu contoh yang bersifat produktif misalnya membeli barang yang bisa menunjang produktivitas dan efisiensi pekerjaan. Sehingga benar-benar bisa membantu meningkatkan efektivitas pekerjaan.
Jangan sampai mengajukan pinjaman karena alasan mengikuti gengsi atau tren semata. Misalnya membeli iPhone 16 terbaru, sementara iPhone lama masih bisa digunakan meskipun fitur dan performance-nya berbeda.
Selama iPhone lama masih bisa memenuhi kebutuhan harian seperti komunikasi dan informasi, lebih bijaksana jika menunda kesenangan tersebut.
Pilih Layanan yang Sudah Terdaftar di OJK dan Berbiaya Transparan
Jangan sesekali tergoda dengan kemudahan pendaftaran dan pencairan tetapi lembaga yang dipilih ternyata belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penting untuk memilih layanan yang tepat serta transparan sehingga Anda bisa mengetahui beban yang harus dibayarkan setiap bulannya. Kredivo dikenal tidak hanya transparan tapi juga menawarkan bunga cicilan rendah sehingga bisa jadi opsi yang tepat.
Kredivo menawarkan bunga rendah mulai dari 0 persen untuk tenor cicilan 1 dan 3 bulan, khusus bagi member premium saja. Jika cicilan dirasa terlalu singkat, Anda bisa memilih tenor lebih panjang hingga 24 bulan dengan bunga rendah mulai dari 1.99 persen per bulan.
Keuntungan menggunakan Kredivo karena sudah bekerja sama dengan ribuan merchant baik online maupun offline sehingga opsinya lebih luas.
Anda bisa menggunakan Kredivo di Alfamart, IKEA, Hartono, Digimap, iBox, Erafone hingga marketplace favorit Anda seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak hingga Tiket.com untuk kebutuhan akomodasi saat mudik Lebaran maupun liburan.
Menggunakan Limit Pinjaman dengan Bijaksana
Fintech seperti Kredivo memberikan limit yang cukup besar hingga Rp50 juta. Dengan kesempatan mendapatkan limit sebesar ini, tentu penggunaan limit cicilan dan pinjaman harus disesuaikan dengan kondisi finansial jangan sampai besar pasak daripada tiang.
Keputusan ada pada Anda pribadi, jangan sampai menggunakan limit melebihi dari batas kondisi finansial. Seperti beberapa nasihat pakar keuangan bahwa idealnya cicilan tidak lebih dari sepertiga pendapatan.
Semoga Anda bijak menggunakan limit yang besar dengan perencanaan yang matang!