Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali merebak di sejumlah wilayah di Indonesia. Hingga 15 Maret 2020, jumlah penderita DBD telah mencapai 25.693 orang. Penyakit tersebut juga telah merenggut 164 jiwa.
(Baca: Jejak 19 Kasus Corona Positif di Indonesia)
Nusa Tenggara Timur (NTT) masih masuk dalam jajaran provinsi dengan kasus DBD terbesar. Setidaknya terdapat 3.407 kasus dan 39 jiwa meninggal akibat penyakit tersebut. Sehingga Kementerian Kesehatan menggolongkannya dalam zona merah, wilayah dengan kuantitas kematian dan kasus tertinggi.
(Baca: Ibu Kota Negara Sibuk Virus Corona, 3.284 Kasus DBD Terjadi di NTT)
(Baca: Covid-19, dari Wabah Jadi Pandemi)
Kabupaten Sikka, NTT disorot banyak pihak sebab pemerintah setempat telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo tak menampik bahwa penyebab utama DBD adalah lingkungan yang kotor, termasuk dengan drainase yang bermasalah. Sehingga banyak ditemukan sarang nyamuk di sana. (Baca: Beda Penanganan Flu Burung dan Virus Corona)
“Kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kita akan perbaiki semuanya mulai sekarang,” ujar Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo pada Selasa (10/3) lalu seperti dilansir dari Antara.