Awal 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya wabah virus corona. Virus tersebut mengakibatkan penyakit mirip flu dan pneumonia tersebut pertama kali muncul di kota Wuhan, Tiongkok.
Tidak kali ini saja, wabah flu terjadi. Dalam sejarah, wabah penyakit flu telah beberapa kali terjadi dan menyebabkan banyak kematian sejak seabad silam. (Baca: Waspada Virus Corona, Ini Langkah Pencegahannya)
Pada 1918, penyakit flu Spanyol yang berasal dari virus H1N1 merebak. Termasuk ke Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda. Sekurangnya 500 juta orang diketahui terinfeksi dan menewaskan 50 juta jiwa. Penyebarannya ke berbagai penjuru tempat yang setara dengan sepertiga penduduk dunia.
(Baca: Selain Virus Corona, 4 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Darurat oleh WHO)
Virus corona sebenarnya telah mewabah sejak 2003, bernama Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus itu juga kembali muncul pada 2012 yang dikenal Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
(Baca: Waspada Cacar Monyet dan Bagaimana Cara Mencegahnya)
Virus corona bersifat zoonotik, dapat menular antara hewan dan manusia. Gejala paling umum seseorang terinfeksi virus ini adanya masalah pernapasan, demam, batuk, dan napas pendek. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran virus corona adalah sering mencuci tangan, menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, serta memasak matang daging dan telur hewan.