Riset yang dilakukan McKinsey menyebutkan Indonesia termasuk negara yang paling optimistis dapat menerapkan industri 4.0 di kawasan Asia Tenggara. Mayoritas responden menilai, perkembangan industri berbasiskan teknologi digital tersebut sebagai peluang ekonomi.

Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan peta pengembangan industri 4.0. Di antaranya menyiapkan insentif perpajakan bagi perusahaan yang melaksanakan riset dan pengembangan, serta memberikan pelatihan vokasi kepada tenaga kerja. Selain itu, pemerintah juga membangun pusat-pusat inovasi dan inkubasi bagi perusahaan-perusahaan baru.

Beberapa sektor usaha yang akan menjadi fokus penerapan industri 4.0 adalah industri makanan dan minuman, otomotif, tekstil dan pakaian, elektronika, dan kimia. Penerapan digitalisasi di sektor manufaktur tersebut diiperkirakan dapat mendorong peningkatan PDB hingga US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.133 triliun pada 2025.