Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mendeteksi ada 12,9 juta kali serangan siber ke Indonesia sepanjang 2018. Serangan didominasi malicious software (malware) untuk menyusup ke sistem komputer. Aksi hacker tersebut menyerang situs-situs digital di Indonesia, termasuk milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hacker menyerang jutaan akun pengguna di sejumlah perusahaan digital. Akun-akun tersebut akan diperjual-belikan melalui pasar gelap internet alias dark web dengan berbagai varian harga. Seperti yang menimpa Bukalapak dan YouthManual, database keduanya beserta beberapa situs digital dunia lainnya dijual seharga 1,2431 Bitcoin atau sekitar US$ 5.000 (Rp 71 juta).
Situs pemerintah, seperti KPU pun juga menjadi sasaran hacker. BSSN terus melakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya peretasan. Pihaknya menjamin situs KPU aman dari potensi peretasan hingga Pemilu 2019 berakhir. “Kami memberikan rekomendasi terkait tindakan-tindakan yang harus dilakukan KPU,” kata Direktur Deteksi Ancaman Deputi I BSSN Sulistyo.