Bocoran dokumen Panama Papers menyeret sejumlah nama pejabat negara dunia termasuk Indonesia. Keterlibatan tokoh publik di berbagai perusahaan cangkang yang sengaja didirikan di wilayah-wilayah suaka pajak (tax haven) terungkap. Keterkaitan mereka, baik langsung maupun melalui saudara dan kerabat, dalam kepemilikan perusahaan tersebut memicu protes dan tuntutan agar meletakan jabatan.
Berbagai bantahan dan pembelaan diberikan pejabat publik ketika nama mereka terungkap di Panama Papers. Di Indonesia, Menko Polhukam menyangkal memiliki perusahaan cangkang. Sedangkan Ketua BPK, berkilah tidak ada transaksi di perusahaannya. Sebaliknya Perdana Menteri Islandia dan Menteri Industri Spanyol memilih untuk mengundurkan diri.