KATADATA ? Komjen Budi Waseso akhirnya dicopot dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Gerak-langkahnya dianggap kerap bikin gaduh dan mengabaikan perintah Presiden. Padahal, rupiah sedang lunglai dan perekonomian nasional di tengah ancaman krisis global. Sejumlah kasus dugaan korupsi yang ditangani timnya pun dinilai banyak kalangan merupakan bentuk kriminalisasi kebijakan dan tanpa dasar yang kuat.
Dampaknya dari kriminalisasi tersebut adalah ketakutan pejabat dalam mengambil kebijakan sehingga penyerapan anggaran terhambat. Presiden pun menggelar rapat di Istana Bogor pada Senin (24/8), yang dihadiri anggota kabinet, gubernur, KPK, BPKP, BPK, Kapolri dan Jaksa Agung. Presiden menekankan ke seluruh jajaran penegak hukum agar mengesampingkan faktor pidana apabila belum ada bukti-bukti akurat bahwa seorang kepala daerah menggunakan anggaran secara tidak sah.
Dipekan yang sama, Jumat (28/8), tim Bareskrim menggeledah ruang kerja Direktur Utama Pelindo II R.J Lino untuk mencari bukti dugaan korupsi pengadaan 10 crane. Penggeledahan yang berbuah 26 bundel dokumen ini lagi-lagi menimbulkan kegaduhan di media.
Sejak penggeledahan tersebut, Presiden kerap melakukan rapat tertutup dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Rapat dilakukan di antaranya pada Selasa(1/9) malam dan Rabu (2/9) siang di Istana Presiden. Kamis malam (3/9), terbit Telegram Kapolri yang memutasi sejumlah petinggi Polri, termasuk Buwas.