KATADATA ? Asia mulai merasakan dampak perkembangan cepat teknologi digital. Negara-negara di Benua Kuning ini kini bisa meraih keuntungan dari bisnis yang memanfaatkan platform digital. Cina, contohnya, menduduki peringkat kedua sebagai negara berpendapatan terbesar di dunia dari bisnis online.  Peringkat pertama ditempati oleh Amerika Serikat. 

Studi yang dilakukan iResearch menyebutkan, pendapatan Cina dari penjualan retail secara online mencapai 8% dari total perolehan 2013. Tahun ini, jumlah itu diperkirakan meningkat hingga 10%?lebih tinggi Amerika yang hanya 5%-6%.

Salah satu pendorongnya adalah penetrasi smartphone. Teknologi ini membuka kesempatan kepada konsumen untuk bisa terus-menerus mengakses internet dan aplikasi. ?Telepon pintar? juga memunculkan peluang bagi penggunanya untuk membeli atau menjual produk dan jasa hanya dengan sentuhan di layar telepon. 

Pengguna smarthphone di Cina pada 2013 mencapai lebih dari 260 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat dengan cepat. Dalam laporan DBS Group Research berjudul ?Sink or Swim Business Impact of Digital Technology? disebutkan bahwa Asia?tidak termasuk Jepang?akan memiliki 1 miliar smartphone pada 2015. Ini akan menjadi pendorong digitisasi ekonomi di Asia. 

Pada 2015 ini, pengguna smartphone di Cina akan mencapai 625 juta. India yang tahun lalu memiliki 120 juta pengguna smartphone, pada 2015 jumlahnya juga akan meningkat dua kali lipat menjadi 240 juta. Dengan jumlah itu, India akan menjadi  negara pengguna smartphone terbesar kedua di dunia melewati Amerika. Di Indonesia, jumlahnya juga diperkirakan akan berkembang pesat hingga mencapai 125 juta. 

Reporter: Aria W. Yudhistira