KATADATA - Dua pasang calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Jokowi Widodo - Jusuf Kalla memiliki cara dan strategi yang berbeda dalam mengendalikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terus melonjak dan membebani anggaran negara.
Pasangan Prabowo-Hatta, menurut Ketua Tim Kebijakan dan Program, Dradjad Wibowo akan memprioritas kebijakan pembatasan BBM bersubsidi bagi orang kaya melalui mekanisme pajak dan cukai. Subsidi BBM akan tetap diberikan, namun hanya untuk orang miskin.
"Target kami, pada 2019, tidak ada lagi subsidi BBM untuk orang kaya," ujar Harry Azhar Azis, anggota tim ekonomi pasangan Prabowo-Hatta menambahkan paparan Dradjad.
Sedangkan, Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla lebih mengandalkan kebijakan energi murah untuk mengurangi subsidi minyak. Menurut Darmawan Prasodjo, Tim Energi Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, dengan menggunakan bahan bakar gas untuk menggantikan BBM akan berdampak besar bagi pengurangan subsidi BBM.
"Dengan kebijakan konversi BBM ke BBG yang didukung oleh seluruh komponen bangsa, kami yakin dalam waktu dua tahun, proporsi penggunaan energi murah (BBG) bisa mencapai 30-40 persen," kata Darmawan.
Baca dan Unduh riset lengkap: Ancaman Krisis Minyak bagi Pemerintah Baru