Banjir bandang dan tanah longsor melanda 11 daerah di Nusa Tenggara Timur pada akhir pekan pertama April 2021. Bencana terbesar yang pernah terjadi di provinsi itu dalam satu dekade terakhir. Penyebab bencana ini adalah siklon tropis Seroja.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bakal adanya badai sejak 2 April 2021. Badan ini menemukan ada bibit siklon yang mulai terbentuk di sekitar Laut Sawu, NTT. (Analisis Data: Alarm Bahaya Perubahan Iklim dari Siklon Tropis di Indonesia)

Bibit ini kemudian berkembang menjadi badai dan menimbulkan cuaca ekstrem yang mengakibatkan hujan sangat lebat, angin kencang, dan gelombang laut tinggi yang menerjang daratan NTT.

Puncak siklon tropis Seroja terjadi pada Senin, 5 April 2021 pada pukul 01.00 WIB dengan kekuatan angin 35 knots (65 km/jam). Tercatat hingga Kamis, 8 April 2021 terdapat 163 meninggal dunia, 45 hilang, dan 132 luka ringan. Sementara itu terdapat 11.224 rumah dan 114 fasilitas umum terdampak.