Presiden Joko Widodo menargetkan seluruh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di Indonesia tutup pada 2050. Namun, belum ada pembangkit batu bara yang ditutup dalam 20 tahun terakhir.
Berdasarkan data Global Energy Monitor, Indonesia mengoperasikan 88 unit PLTU batu bara dengan total kapasitas 40,6 GW per Januari 2023. Pembangkit tersebut merupakan milik PLN, produsen independen, dan perusahaan swasta.
Rencana penutupan tercatat pada empat unit pembangkit batu bara dengan total kapasitas 1,7 GW pada 2037. Kemudian, sebanyak 12 unit dengan total kapasitas 4,5 GW pun layak pensiun dini pada 2023, menurut penilaian hingga Agustus 2022.
Target Jokowi untuk menutup seluruh PLTU batu bara pada 2050 bertujuan memenuhi upaya dan komitmen Indonesia dalam transisi energi. Selain itu, mengundang investor asing untuk turut membangun ekonomi hijau di dalam negeri.
Dengan begitu, Indonesia dapat menciptakan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang terjangkau bagi masyarakat.