Presiden Joko Widodo menyoroti masyarakat dunia yang makin tidak religius. Dia berharap negara-negara ASEAN dapat menjaga keragaman budaya, etnis, agama, serta kepercayaan yang dapat menghindari terjadinya konflik.
Hal ini disampaikan Jokowi, panggilan akrab presiden, saat membuka ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference 2023 di Jakarta, 7 Agustus lalu.
Menurutnya, situasi dunia saat ini sedang tidak dalam kondisi baik. Kekerasan akibat konflik marak terjadi yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
“ASEAN harus menjadi teladan toleransi dan persatuan. ASEAN harus menjadi jangkar perdamaian dunia,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyebutkan, Indonesia sebagai salah satu negara yang masyarakatnya paling percaya Tuhan. Dia mengutip riset Pew Research Center yang menyebut 96% responden Indonesia yakin kepercayaan terhadap Tuhan menentukan moralitas.
“Angkanya tertinggi di dunia,” kata dia.
Berdasarkan riset tersebut, Indonesia dan Filipina memang menjadi negara dengan responden yang paling banyak menghubungkan kepercayaan terhadap Tuhan dengan moral yang baik. 96% responden dari masing-masing negara menyatakan hal tersebut.
Di sisi lain, negara-negara Eropa cenderung mengatakan hal sebaliknya. Hanya 9% responden di Swedia yang menyatakan hal serupa. 90% menyatakan sebaliknya, yaitu kepercayaan terhadap Tuhan tidak dibutuhkan untuk memiliki moral yang baik.
Ada total 34 negara yang disurvei dalam riset tersebut. Negara-negara Eropa cenderung mengatakan tidak ada hubungannya moral dan kepercayaan pada Tuhan. Sementara, negara-negara Asia dan Afrika menyatakan sebaliknya yaitu kepercayaan terhadap Tuhan dibutuhkan untuk bermoral baik.
Penelitian ini pun menghubungkan hasil survei tersebut dengan produk domestik bruto (PDB) masing-masing negara. Hasilnya, negara-negara yang menyatakan kepercayaan terhadap Tuhan tidak dibutuhkan untuk bermoral baik cenderung memiliki PDB per kapita lebih tinggi dan sebaliknya.
Indonesia pun masih memiliki banyak masalah seperti korupsi. Indeks persepsi korupsi Indonesia berada di angka 34 poin, poin terendah dari 2014. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Poin ini juga berada di bawah rata-rata dunia yang sebesar 43.