Presiden Joko Widodo meresmikan moda transportasi baru bagi warga Jakarta dan kota-kota di sekitarnya. Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan dan polusi udara di ibu kota.
“Kami harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT, baik yang dari Cibubur dan sekitarnya maupun Bekasi dan sekitarnya,” kata Presiden saat peresmian di di Stasiun LRT Cawang, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Namun baru sepekan beroperasi penumpang LRT sudah banyak yang mengeluh. Beberapa keluhan tersebut antara lain tinggi pintu yang terlalu rendah, gangguan listrik yang mengganggu perjalanan, pintu yang tidak terbuka atau tidak mau menutup, hingga keterlambatan kereta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan LRT tetap aman meski mengalami beberapa masalah. Menurutnya, masalah ini adalah bagian dari proses.
“Proses perbaikan terus berlanjut, kan namanya juga baru bikin. Tapi percayalah orang itu aman, ada prosesnya, makanya kita jaga uji cobanya,” kata Erick di Jakarta, Senin, 4 September 2023.
Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menyuarakan hal yang sama. Kekurangan-kekurangan pada LRT menjadi bahan koreksi dan evaluasi.
Jokowi menekankan LRT tanpa masinis ini menjadi yang pertama bagi Indonesia. LRT Jabodebek dibuat oleh BUMN PT Industri Kereta Api atau INKA.
“Jangan mem-bully produk kita sendiri. Siapa yang mau bangga kalau enggak kita sebagai pemakai,” katanya di Tangerang Selatan, Kamis, 31 Agustus.
Pemerintah memperhitungkan LRT dapat mengangkut penumpang hingga 140.000 per hari dari 12 rangkaian kereta yang sudah beroperasi sekarang. Pada Oktober, pemerintah berencana menambah kereta yang beroperasi menjadi 27 rangkaian.
LRT Jabodebek mulai beroperasi pada 28 Agustus setelah diresmikan Jokowi. Proyek yang dimulai pada September 2015 ini telah memakan biaya pembangunan sebesar Rp32,6 triliun.