Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi menjadi calon presiden dan wakil presiden. Keduanya mendeklarasikan diri pada Sabtu, 2 September 2023. Keputusan ini mengubah lanskap politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dibandingkan dengan dua bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, elektabilitas Anies Baswedan memang berada di posisi paling buncit. Dalam jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Anies sebesar 22,2% pada Agustus 2023.
Angka elektoralnya terbilang lemah di basis massa pemilih Jawa Timur dan Jawa Tengah tapi cukup besar di DKI Jakarta dan Sumatera. “Kami lemah di Jawa Timur dan lemah Jawa Tengah,” kata Anies kepada Najwa Shihab dalam Blak-blakan Anies-Muhaimin di acara Mata Najwa yang tayang pada 5 September 2023.
“Jadi, ketika ada nama ini (Muhaimin Iskandar), ini adalah nama yang sesuai dengan kebutuhan,” ucap Anies.
Dalam sejumlah survei, elektabilitas Muhaimin Iskandar merupakan yang terendah dibandingkan calon wakil presiden (cawapres) lain. LSI mencatat, elektabilitas Cak Imin hanya 1,3% pada Juli 2023. Di sejumlah wilayah pun elektabilitas Cak Imin tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Namun, kans elektabilitas Anies berpeluang terdongkrak suara dari partai yang dipimpin Cak Imin, yakni Partai Kebangkitan Bangsa. Berdasarkan data, PKB memang memiliki basis pemilih yang kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.