PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan produk bahan bakar pesawat ramah lingkungan. Produk bernama Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) tersebut merupakan wujud komitmen Pertamina untuk mengurangi emisi di sektor aviasi.

SAF sendiri diproduksi di kilang Cilacap melalui metode CoProcessing di mana minyak inti sawit diolah dengan Avtur fosil. Komposisi olahan sawit dalam SAF mencapai 2,4 persen. Adapun kapasitas produksi SAF Pertamina mencapai 1.430,89 kiloliter (kl) per tahun.

Proses produksi SAF telah melalui HEFA (Hydroprocessed Esters and Fatty Acids) dan telah memenuhi standar Avtur ASTM D1655, Defstan (defence standard) 91-91, dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Migas Nomor 59K/2022. ASTM D1655 dan Defstan merupakan standar minimum untuk bahan bakar turbin penerbangan.

SAF diproyeksi mampu mengurangi emisi karbon hingga 22 ribu ton CO2e per tahun. Sementara terkait kualitas, Pertamina telah melakukan rangkaian uji coba baik di laboratorium maupun pada pesawat. Hasilnya, SAF dinyatakan memiliki kualitas dan performa yang setara dengan avtur konvensional.

Uji coba pada pesawat dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama, dilakukan pada 2021 menggunakan pesawat CN235FTB dengan rute Jakarta-Bandung pada ketinggian 10.000 kaki dan 16.000 kaki.

Uji coba kedua dilakukan pada 4 Oktober 2023 menggunakan pesawat Garuda Boeing 737-800 NG. Dalam uji coba tersebut, pesawat berhasil terbang dari Jakarta menuju Pelabuhan Ratu dengan ketinggian 40.000 kaki.

Sementara uji coba ketiga dilakukan pada 27 Oktober 2023 dengan kembali menggunakan pesawat Garuda Boeing 737-800 NG. Dalam uji coba tersebut, pesawat berhasil terbang menempuh jarak 550 km dari Jakarta menuju Surakarta.