Transisi energi tidak hanya membawa perubahan dalam hal sumber daya energi, tetapi juga menciptakan peluang karir signifikan di sektor hijau atau bisa disebut dengan green jobs. Menurut International Labour Organization (ILO), akan ada 24 juta lapangan kerja baru di sektor hijau pada 2030, sebagai hasil dari transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).
Baru-baru ini International Renewable Energy Agency (IRENA) mengeluarkan laporan bertajuk “Renewable Energy and Jobs: Annual Review 2023”. Dalam laporan itu, IRENA mencatat bahwa jumlah tenaga kerja di sektor EBT konsisten meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2018 IRENA mencatat terdapat 11,1 juta pekerja yang bekerja di sektor EBT. Angka itu terus meningkat hingga mencapai 13,8 juta pekerja pada 2022. Fenomena ini mencerminkan komitmen global untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional dan beralih ke opsi yang lebih berkelanjutan.
Adapun green jobs memiliki berbagai kriteria yang mencakup beberapa aspek, yaitu meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, membatasi efek Gas Rumah Kaca (GRK), meminimalisir limbah dan polusi, mengurangi serta memulihkan ekosistem, dan mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Saat ini banyak jenis pekerjaan yang bisa digolongkan sebagai green jobs, seperti desainer fesyen berkelanjutan, startup energi berkelanjutan, startup manajemen limbah, teknisi sistem energi matahari, peneliti transportasi ramah lingkungan, kreator gerakan hijau, hingga pengelola media sosial gerakan hijau.
Beragam jenis pekerjaan tersebut dapat dikatakan cocok bagi para generasi muda saat ini. Survei Yayasan Indonesia Cerah pada 25 Juli-21 September 2023 terhadap 532 anak muda berusia 18-25 tahun menemukan, 99 persen anak muda percaya bahwa mereka memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan iklim melalui green jobs.
Sebagai contoh, Pertamina New & Renewable Energy (NRE) merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang aktif terlibat dalam menciptakan green jobs untuk para anak muda. Berdasarkan data yang diperoleh Katadata Green, sebanyak 62 persen tenaga kerja di subholding PT Pertamina (Persero) ini merupakan anak muda berusia kurang dari 40 tahun.
Hal ini menunjukkan Pertamina NRE turut berperan dalam menciptakan peluang karir masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.