Ribuan mahasiswa Indonesia mengalami eksploitasi di Jerman. Mereka diduga menjadi korban perdagangan orang dengan dipekerjakan sebagai buruh kasar. 

Awalnya, mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi tersebut ditawarkan kesempatan magang yang menjadi program magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. 

Namun sesampainya di Jerman, para mahasiswa tersebut malah bekerja di sektor informal seperti menjadi pencuci piring di restoran, pekerja konstruksi, hingga pengemasan paket. Jenis pekerjaan ini merupakan pekerjaan paruh waktu dengan istilah ferienjob, yakni program pemerintah Jerman untuk mahasiswa untuk mengisi liburan. 

Kementerian Luar Negeri mencatat ada 1.047 mahasiswa dari 33 universitas yang menjadi korban. Lima orang sudah ditetapkan tersangka, termasuk guru besar Universitas Jambi Sihol Situngkir yang menawarkan program ini ke berbagai universitas sebagai program magang.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menegaskan ferienjob bukan bagian dari program magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

“Banyak sekali program disalahartikan sebagai MBKM, tetapi itu bukan MBKM,” kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, pada Rabu, 3 April 2024.

Meski begitu, Kemendikbudristek berkomitmen menindaklanjuti kasus pencurian orang berkedok magang ini. Ini dilakukan untuk menjamin keamanan mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.

“Prinsip dasar pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek, memastikan bukan hanya saja kualitas pembelajaran mahasiswa kita, tetapi juga keamanan mahasiswa,” katanya.

Reporter: Bintan Insani