Sejumlah negara melaporkan fenomena heatwave atau gelombang panas di sejumlah wilayahnya. Di beberapa lokasi, suhu harian tertinggi terpantau melampaui 40 derajat celcius, bahkan mencapai 47 derajat. Diprediksi ini akan menjadi rekor terpanas melebihi gelombang panas pada 2023.
Menurut pengamatan di platform live cuaca Zoom Earth sejak 24 April hingga 30 April 2024, negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara tampak didominasi warna merah pekat. Artinya, tingkat suhu di wilayah tersebut sudah melebihi 40 derajat celcius.
India misalnya, per 30 April suhu tertinggi hariannya mencapai 47 derajat celcius. Kondisi ini mengakibatkan dua orang meninggal dan sejumlah sekolah hingga kampus harus ditutup. Bangladesh di hari yang sama juga mencapai 46 derajat celcius.
Negara tetangga seperti Myanmar, Vietnam, dan Thailand mencapai suhu tertinggi hingga 45 derajat celcius. Saat itu estimasi di Myanmar 40 orang meninggal setiap hari karena panas dan Thailand per 10 Mei lalu melaporkan sekitar 61 kematian akibat panas.
Kamboja dan Filipina masing-masing terpantau mencapai suhu harian tertinggi 44 derajat celcius dan 41 derajat celcius. Kedua negara mempertimbangkan untuk menutup sekolah dan mengalihkan sekolah menjadi daring.
Beberapa penyebab gelombang panas yang melanda negara tetangga ini adalah karena gerak semu matahari di wilayah Asia Tenggara. Kemudian ada dampak anomali iklim El Nino 2023-2024 dan pemanasan global di Asia yang lebih cepat dari rata-rata global.
Di Indonesia, menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sepanjang 24 April hingga 30 April 2024, suhu harian tertinggi terpantau terjadi di Deli Serdang pada 28 April yang mencapai 37,3 derajat celcius.
Meskipun mengalami kenaikan suhu beberapa hari terakhir, BMKG menyebut kisaran kenaikan suhu ini masih tergolong normal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Indonesia disebut tidak sampai mengalami fenomena gelombang panas.