Rutin menabung di bank akan memberikan keuntungan kepada nasabah berupa uang tambahan atas penggunaan uang tersebut. Uang tambahan tersebut dikenal sebagai bunga.

Selain itu, ketika seseorang meminjam uang kepada pihak lain, dia harus mengembalikannya. Tidak hanya mengembalikan, dia juga harus menambah sejumlah uang atau bunga.

Secara umum, bunga adalah yang yang dibayarkan atau penggunaan uang yang umumnya dituliskan dalam bentuk persentase. Bunga memiliki dua jenis yaitu bunga tunggal dan majemuk.

Pada artikel ini, akan membahas mengenai bunga tunggal termasuk rumusnya. Simak pembahasannya berikut ini. 

Pengertian Bunga Tunggal 

Rumus Bunga Tunggal (Unsplash)

 

Secara teknis, bunga tunggal merupakan bunga yang tidak mengalami peningkatan jumlah pada setiap periode yang ditentukan.

Contoh bunga tunggal yang bisa Anda temukan ketika menabung di bank adalah deposito. Menabung di deposito memang memiliki keuntungan. Salah satunya adalah diberikan uang tambahan dari pihak bank sesuai dengan besarnya suku bunga yang ditetapkan di akhir periode. Hal ini dikarenakan dengan menabung di deposito, Anda juga telah dianggap ikut berinvestasi.

Rumus Bunga Tunggal 

Dilansir dari buku Super Modul Matematika SMP MTs Kelas VII, VIII, IX oleh Yosep Dwi Kristanto dan Russasmita Sri Padmi, ada tiga istilah yang perlu diketahui agar memahami permasalahan pinjaman dana tabungan ada bunga tunggal. Ketiga istilah tersebut yaitu:

  • Modal (M) merupakan jumlah uang yang ditabung atau dipinjam
  • Persentase bunga (b) merupakan persentase yang digunakan untuk menghitung besarnya bunga yang harus dibayar. Persentase ini biasanya dinyatakan per tahun (bunga per tahun ) kecuali jika Anda diberikan informasi sebelumnya
  • Waktu (t) merupakan lamanya uang yang dipinjam atau ditabung.

Ketiga hal diatas merupakan hal-hal penting yang dapat mempengaruhi besarnya bunga yang diterima. Adapun rumus bunga tunggal yang digunakan adalah:

Bunga = Modal x Persentase Bunga x Waktu atau B = M x B x T 

Karena bunga merupakan uang tambahan, maka setelah bunga tersebut dihitung, Anda bisa menentukan jumlah total uang. Caranya adalah dengan menjumlahkan modal dan bunga.

Jumlah total pinjaman atau saldo tabungan merupakan hasil penjumlahan dari modal dan bunga. Berikut ini gambaran rumusnya.

Jumlah Total Uang = Modal + Bunga

Manfaat Mengetahui Rumus Bunga Tunggal

Rumus Bunga Tunggal (Unsplash)

 

Ada banyak manfaat yang diperoleh jika mengetahui rumus bunga tunggal. Berikut ini beberapa manfaatnya.

  • Anda bisa menghitung sendiri besaran bunga yang harus dibayar ke bank.
  • Jika ingin menabung di bank, Anda bisa memperkirakan berapa jumlah yang sanggup Anda pinjam dan kembalikan.
  • Anda bisa membuat perencanaan keuangan lebih baik.
  • Anda bisa mengetahui berapa jumlah uang yang harus ditabung untuk bisa meminjam uang di bank 

Contoh Penggunaan Rumus Bunga Tunggal

Berikut ini contoh soal dari berbagai sumber yang bisa Anda pelajari agar lebih paham cara menggunakan rumus bunga tunggal.

Contoh 1

Ayah berinvestasi di bank swasta sebanyak Rp 5.000.000. Apabila ayah hendak mengambil uang tabungannya setelah 3 tahun dengan jumlah bunga bank 10% per tahun, berapa saldo akhirnya?

Jawaban:

M = Rp 5.000.000

I = 10% = 0,1

t = 3 tahun

B = M x t x i

B = Rp 5.000.000 x 3 x 0,1

B = Rp 1.500.000

Ma = M + B

Ma = Rp 5.000.000 + Rp 1.500.000

Ma = Rp 6.500.000

Jadi, saldo ayah setelah tiga tahun, ditambah besar bunga tunggal sebesar Rp 6.500.000.

Contoh 2

Kanaya menabung menyimpan uangnya di bank sebesar Rp 7.500.000 pada bank yang memberikan bunga 12% per tahun. Setelah lima tahun, berapa jumlah total tabungan yang dimiliki Kanaya?

Jawaban:

Mn = Rp 7.500.000 (1 + 5 x 12/100)

Mn = Rp 7.500.000 (1 + 0,6)

Mn = Rp 12.000.000

Jadi, jumlah total tabungan yang dimiliki Kanaya sebesar Rp 12.000.000.

Contoh 3

Jika pada tanggal 10 November 2020 ibu menabung di bank dengan jumlah Rp 100.000.000 dengan bunga tunggal 3 % per tahun. Berapa uang ibu saat akan diambil setelah lima bulan kemudian?

Jawaban:

Mn = Rp 100.000.000 (1 + 5/12 x 3/100)

Mn = Rp 100.000.000 (1 + 0.0125)

Mn = Rp 101.250.000

Jadi, jumlah uang yang akan diambil ibu setelah lima bulan kemudian sebesar Rp 101.250.000.

Contoh 4  

Jika uang sejumlah Rp 50.000.000 ditabung selama tiga tahun pada bunga 4,5%, berapakah bunga tunggal yang didapat?

Diketahui: Modal (M) adalah Rp 50.000.000,00, persentase bunga (b) adalah 4,5%, dan waktu (t) adalah tiga tahun.

Ditanyakan: Bunga tunggal.

Jawab:

B = M x b x t = Rp 50.000.000 x 4,5% x 3 = Rp 6.750.000

Jadi, besarnya bunga yang diterima setelah 3 tahun adalah Rp 6.750.000.

Contoh 5

Rudi menyimpan uang di bank sebesar Rp 500.000 dan mendapat bunga tunggal sebesar 18% setahun. Berapakah besar uang Rudi setelah satu tahun?

Diketahui: Modal (M) adalah Rp 500.000 dan persentase bunga (b) adalah 18%. 

Ditanyakan: Jumlah total uang. 

Jawab:

Bunga 1 tahun = 18% x Rp 500.000,00 = Rp 90.000,00

Jumlah Total Uang = Modal + Bunga = Rp 500.000 + Rp 90.000 = Rp 590.000

Jadi, jumlah uang Rudi setelah disimpan selama satu tahun di bank adalah Rp 590.000. 

Contoh 6

Seorang pedagang meminjam uang sebesar Rp 1.500.000 dengan bunga 15% setahun, selama 10 bulan. Tentukanlah cicilan pedagang tersebut setiap bulannya.

Penyelesaian:

Besar pinjaman = Rp 1.500.000
Bunga = 15% per tahun

Besarnya bunga yang diperoleh pedagang tersebut selama 10 bulan.

Besar cicilan yang harus dibayar tiap bulan