Capung merupakan hewan yang sudah ada sejak jaman purba dan beberapa kali mengalami evolusi. Hewan ini dianggap sebagai serangga indah yang serung dijumpai di taman, persawanan, hingga halaman rumah.
Meskipun demikian, capung ternyata merupakan predator yang ganas. Pasalnya, karnivora ini memiliki rahang tajam, memiliki penglihatan yang luas hingga 360 derajat, serta mampu terbang dengan sangat cepat dan gesit. Mereka bahkan bisa mencegat mangsanya pada saat terbang diudara.
Capung sendiri merupakan salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna dalam siklus hidupnya. Hal ini dikarenakan capung
Lantas, seperti apa fase metamorfosis capung? Berikut di bawah ini ulasan lengkapnya.
Karakteristik Capung
Berikut ini beberapa karakteristik pada capung seperti yang dilansir dari situs animal corner:
- Capung memiliki dua mata majemuk besar yang menempati sebagian besar kepalanya.
- Capung memiliki sayap yang panjang, halus, selaput yang transparan dan beberapa berwarna kuning muda di dekat ujungnya. Tubuh mereka panjang dan ramping serta memiliki antena pendek.
- Capung sangat berwarna, misalnya Green Darner Dragonfly memiliki dada hijau dan perut tersegmentasi biru. Beberapa berwarna merah dan kuning seperti
- Capung bernafas melalui spirakel yang merupakan lubang kecil yang terletak di perutnya. Mereka dapat mengepakkan setiap pasang sayap secara bersamaan atau terpisah dan sayap belakang mereka dapat keluar fase dengan sayap depan. Kepakan sayap mereka sekitar 50 - 90 kepakan per detik.
- Capung memiliki otot leher yang rumit yang memungkinkan mereka memiringkan kepala ke samping 180 derajat, ke belakang 70 derajat, dan ke bawah 40 derajat.
- Capung dapat melayang di udara dan kemudian berakselerasi dengan cepat. Bepergian dengan kecepatan hampir 48 km per jam, capung adalah serangga tercepat di Inggris.
Metamorfosis Capung
Berikut ini penjelasan tiga fase metamorfosis tidak sempurna yang dialami capung dimulai dari telur, nimfa, hingga menjadi capung dewasa:
1. Telur
Proses metamorfosis capung tahap pertama yaitu telur. Setelah kawin, capung betina akan sering bertelur sambil masih berpegang pada jantan dan sambil menjaga betina dari pemangsa dan ancaman lainnya. Telur yang normal akan dijatuhkan langsung ke air atau tanah lembab di dekat air.
Telur-telur ini biasanya akan menetas dalam satu sampai lima minggu, tergantung pada spesies. Capung betina dapat bertelur ratusan telur selama masa dewasanya.
2. Larva atau Nimfa
3. Capung Dewasa
Puncak perkembangan larva ditandai dengan pergantian kulit terakhir dan munculnya sepasang sayap.Pada proses ini capung akan berusaha melepaskan diri dari kulit nimfa, kemudian terbang keluar dari air dengan bantuan dedaunan.
Meskipun capung muda telah memiliki sayap, namun tubuhnya masih belum terbentuk sempurna dan warna tubuhnya masih belum merata. Oleh karena itu, bagian dalam kepala capung muda dapat terlihat.
Seiring bertambahnya waktu tubuh capung mulai sempurna dan tidak lembek lagi. Capung dewasa dapat hidup maksimal empat bulan lamanya sebelum akhirnya mereka kawin dan mengulang siklus hidup mulai dari telur lagi.
Itulah ringkasan mengenai tiga fase metamorfosis capung yang penting untuk diketahui.