Kapan Puncak Musim Hujan di Indonesia? Cek di Sini

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.
Seorang warga berjalan dengan latar belakang awan gelap menyelimuti langit di Waduk Pluit Jakarta, Selasa (8/11/2022). BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Desember 2022 dan Januari 2023.
Penulis: Tifani
Editor: Safrezi
4/11/2024, 15.48 WIB

Sebagian besar daerah telah diguyur hujan menandai periode musim hujan di Indonesia pada awal November 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis terkait prediksi berlangsungnya awal musim hujan, puncak musim hujan, hingga sifat curah hujan.

Melansir laman BMKG, BMKG melaporkan prediksi awal musim hujan telah berlangsung di sebagian kecil wilayah pada Agustus lalu. Kemudian, awal musim hujan di sebagian besar di wilayah lainnya diprediksi akan terjadi pada September-November 2024.

Lalu, kapan puncak musim hujan di Indonesia pada 2024 hingga 2025 mendatang? Berikut ulasan lengkapnya.

Kapan Puncak Musim Hujan di Indonesia?

Prediksi musim hujan Indonesia (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/YU)

Daftar wilayah di Indonesia yang diprediksi memasuki awal musim hujan pada bulan November 2024 adalah meliputi, Lampung bagian Selatan, Jawa bagian timur, Sebagian besar pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Merauke bagian selatan.

Prediksi puncak musim hujan di Indonesia akan dimulai pada bulan November hingga Desember 2024 untuk wilayah Indonesia bagian barat. Sebanyak 304 Zona Musim (ZOM) yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan.

Secara umumnya, puncak musim hujan periode 2024/2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan terjadi pada bulan November 2024-Februari 2025. Dalam hal ini, ada sebanyak 553 ZOM yang diprediksi mengalami puncak musim hujan.

Namun adanya sebagian wilayah lainnya di Indonesia yang baru mulai puncak musim hujan periode 2024/2025 pada bulan Januari-Februari 2025. Sebanyak 250 ZOM yang meliputi Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan sebagian besar Papua.

Menurut BMKG, puncak musim hujan di Indonesia tersebut akan lebih awal jika dibandingkan dengan kondisi normalnya (berdasarkan rata-rata klimatologis). Kondisi ini berlaku di hampir keseluruhan wilayah Indonesia, yakni sebanyak 332 ZOM.

Sementara itu, untuk sifat musim hujan di Indonesia akan mengalami akumulasi curah hujan musiman pada kategori normal. Kategori sifat musim hujan yang 'normal' ini sama dengan biasanya atau tidak lebih basah ataupun kering dari biasanya.

Ada sebanyak 448 ZOM diprediksi mengalami curah hujan normal. Namun ada juga sebagian wilayah, yakni 249 ZOM yang diprediksi mengalami curah hujan di atas normal (lebih basah).

Ada 2 ZOM yang diprediksi mengalami curah hujan di bawah normal (lebih kering).

Waspada La Nina

Waspada Fenomena La Nina (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz)

Selain memprediksi puncak kapan musim hujan di Indonesia akan dimulai, BMKG juga mengeluarkan peringatan mengenai ancaman La Nina. Fenomena La Nina berpotensi muncul di Indonesia pada bulan November ini.

Dampaknya, sejumlah daerah berpotensi terendam banjir. BMKG mengungkapkan, tanda-tanda fenomena La Nina muncul di Indonesia semakin jelas.

Hasil analisis dinamika atmosfer Dasarian II Oktober menunjukkan hasil monitoring indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino Southern Oscillation (ENSO). Data menunjukkan indeks IOD melewati batas ambang IOD negatif (indeks -1,11), namun baru berlangsung satu dasarian, sehingga statusnya tetap IOD netral.

Anomali suhu permukaan laut (SST) di Nino 3.4 juga menunjukkan kondisi yang melewati batas ambang La Nina dengan indeks -0,64. BMKG mengungkap saat fenomena La Nina berlangsung, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan sebanyak 20 hingga 40 persen pada periode Juni-Juli-Agustus dan September-Oktober-November.

Sedangkan, pada periode Desember-Januari-Februari dan Maret-April-Mei, sebagian wilayah barat Indonesia mengalami peningkatan curah hujan karena pengaruh angin monsun. Selama fenomena La Nina, ada sejumlah bencana yang berpotensi terjadi. Secara umum bencana-bencana tersebut berkaitan erat dengan hidrometeorologi.

Hal Perlu Dipersiapkan Jelang Puncak Musim Hujan di Indonesia

PERKIRAAN PUNCAK MUSIM HUJAN (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.)

 

Musim hujan dapat memicu potensi bencana serta penyebaran penyakit. Untuk itu, perlu menyiapkan diri menyambut kedatangan musim hujan.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan diri menyambut puncak musim hujan.

1. Informasi Perkiraan Cuaca

Informasi perkiraan cuaca penting saat menghadapi musim hujan. Dengan mengetahui kondisi cuaca harian, kamu dapat mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan, seperti payung atau jas hujan.

Dengan informasi ini kamu juga dapat mendeteksi potensi terjadinya bencana jauh sebelum kejadian dan melakukan mitigasi dini. Misalnya, jika diperkirakan akan terjadi hujan lebat dalam waktu dekat, maka daerah yang rawan banjir dapat segera diantisipasi.

2. Cek Kondisi Kendaraan

Memastikan kendaraan dalam kondisi prima saat musim hujan adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan berkendara. Kondisi jalan yang licin dan visibilitas yang terbatas akibat hujan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

3. Hati-hati dengan Kondisi Jalan

Bagi pejalan kaki, waspadai genangan air yang bisa dalam dan menyebabkan kamu terjatuh. Jaga jarak dari jalan raya agar tidak terkena cipratan kendaraan dan perhatikan barang bawaan kecil agar tidak terjatuh atau kotor.

Bagi pengendara, berkendaralah dengan perlahan untuk menghindari jalan licin atau berlubang.

4. Jaga Kesehatan Tubuh

Awal musim hujan sering kali menjadi masa pancaroba, di mana perubahan cuaca dan suhu bisa menyebabkan penyakit seperti flu, diare, leptospirosis, hingga penyakit kulit dan demam berdarah. Pastikan untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolahraga, istirahat cukup, dan mengonsumsi vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh.

5. Menjaga Kebersihan Lingkungan

BMKG juga telah mengeluarkan panduan jelang puncak musim hujan dan potensi adanya La Nina di Indonesia, seperti memperhatikan infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Masyarakat juga dihimbau melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Demikian ulasan lengkap mengenai prediksi kapan puncak musim hujan di Indonesia pada 2024 hingga 2025 mendatang, sehingga masyarakat bisa mawas diri dan menyiapkan mitigasi saat cuaca terus memburuk.