Niat puasa Muharram sebaiknya dibaca sebelum menunaikan sahur. Puasa sunah di bulan Muharram bisa dikerjakan di awal, tengah maupun akhir bulan. Namun, ada juga puasa sunah yang sangat dianjurkan dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.
Puasa Muharram bisa digabung dengan puasa Senin, Kamis sebagai amalan sunah yang memiliki keutamaan bagi yang mengerjakannya. Puasa muharram merupakan sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan sehingga sayang apabila dilewatkan.
Bacaan Niat Puasa Muharram
Sebelum menjalankan ibadah puasa Muharram, sebaiknya mengetahui bacaan niatnya terlebih dahulu agar semakin mantap dalam menjalankan ibadah. Berikut baacaan niat puasa Muharram Arab, latin dan aratinya:
• Niat Puasa 1-8 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."
• Niat Puasa Tas’ua (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."
• Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
• Niat Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah) karena Allah ta'âlâ."
• Niat Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Keutamaan Puasa Muharram
Puasa Muharram merupakan sebaik-baiknya puasa yang dikerjakan setelah Ramadhan. Hal ini tercantum dalam hadits HR.Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Khusus puasa Asyura (10 Muharram), akan menghapus dosa satu tahun yang lalu. Berikut haditsnya:
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Artinya:“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
Sementara puasa Tas'ua yang dikerjakan pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram dapat dijadikan pelengkap puasa Asyura dan pembeda antara umat muslin dengan Yahudi yang sama-sama berpuasa pada hari Asyura. Berikut haditsnya:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).
Tata Cara Puasa Muharram
Waktu mengerjakan puasa Muharram dapat dilakukan kapan pun. Bisa satu hari, dua hari, tiga hari atau bahkan sepanjang Muharram jika tidak memberatkan. Namun, waktu yang paling utama yaitu pada 10 hari pertama bulan Muharram, termasuk di dalamnya hari Tasu’a (9 Muharram) dan hari Asyura (10 Muharram).
Tata cara menjalankan puasa Muharram ini tidak jauh dengan puasa-puasa lain yaitu diawali dengan niat. Umat Islam yang menjalankan puasa Muharram dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu. Selama fajar hingga Maghrib, umat muslim yang berpuasa dilarang melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Jadwal Puasa Muharram
Berikut jadwal lengkap puasa sunah yang dapat dikerjakan oleh umat muslim selama bulan Muharram:
• Puasa awal Muharram (1-8 Muharram 1446 H), bisa dikerjakan mulai tanggal 7-14 Juli 2024.
• Puasa Tasua (9 Muharram), bertepatan pada tanggal 15 Juli 2024.
• Puasa Asyura (10 Muharram), bertepatan tanggal 16 Juli 2024.
• Puasa Ayyamul Bidh (13,14 dan 15 Muharram 1446 H) bertepatan dengan tanggal 13, 14, 15 Juli 2024.
• Puasa Senin, Kamis bisa dikerjakan tanggal 1, 4, 8, 11, 18, 22, 25 dan 29 Juli 2024.
Niat puasa Muharram bisa dibaca sebelum makan sahur. Tata caranya sama dengan puasa pada umumnya, yaitu menahan hawa nafsu, makan dan minum sebelum terbit fajar hingga terbenamnya Matahari.