7 Proses Pengambilan Keputusan Terbaik dalam Bisnis agar Tidak Salah

Katadata
Ilustrasi, proses pengambilan keputusan bisnis.
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
21/12/2022, 11.33 WIB

Proses pengambilan keputusan merupakan suatu metode mengumpulkan informasi, menilai alternatif dan menentukan pilihan akhir untuk bisa mengambil  keputusan terbaik. Mengambil keputusan terkadang menjadi hal yang memberatkan dan perlu pertimbangan matang. 

Melansir dari Kkp.go.id, proses dalam pengambilan keputusan menurut Salusu (2006) adalah proses pemilihan suatu alternatif cara bertindak dengan menggunakan metode efisien yang sesuai dengan situasi untuk menyelesaikan suatu masalah .

7 Proses Pengambilan Keputusan

Untuk mencapai keputusan terbaik, dalam bisnis khusunya, berikut proses menentukannya:

1. Identifikasi Keputusan yang Perlu Diambil

Ketika mengidentifikasi keputusan, Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan berikut:

• Masalah apa yang perlu dipecahkan?
• Target apa yang ingin dicapai dengan menerapkan keputusan tersebut?
• Bagaimana Anda mengukur kesuksesan?

2. Mengumpulkan Informasi yang Relevan

Mengumpulkan informasi untuk mengambil keputusan terbaik merupakan langkah penting untuk bisa mengambil keputusan yang matang. Coba cari data historis yang berkaitan dengan masalah tersebut dan apakah ada seseorang yang pernah memecahkan masalah tersebut sebelumnya?

Anda bisa mencari informasi dari luar perusahaan atau mengumpulkan dari banyak sumber berbeda. Temukan juga sumber daya eksternal melalui riset pasar, bekerja sama dengan konsultan atau berbincang dengan kolega perusahaan. Mengumpulkan informasi diperlukan oleh tim untuk manyelesaikan masalah yang dihadapi.

3. Mencari Solusi Alternatif

Mencari solusi alternatif merupakan proses pengambilan keputusan berikutnya. Dalam langkah ini, Anda diwajibkan untuk mencari solusi berbeda terkait masalah yang sedang dihadapi. Menemukan lebih dari satu alternatif penting dalam pengambilan keputusan bisnis .

Memilih satu solusi di awal bukan termasuk tindakan yang tepat. Sebab setiap pemangku kepentingan memiliki kebutuhan berbeda, bergantung dari peran mereka. Misalnya jika perusahaan mencari alat manajemen kerja maka tim desain memiliki kebutuhan berbeda dengan tim pengembangan.

4. Mempertimbangkan Bukti

Proses selanjutnya yaitu mempertimbangkan bukti dengan mengambil beragam solusi berbeda yang ditemukan lalu menganalisis caranya menangani masalah awal. Tim bisa mulai melakukan identifikasi pro dan kontra dari setiap opsi lalu melakukan eliminasi dari setiap pilihan tersebut.

Ada beberapa cara umum bagi tim untuk bisa menganalisis dan mempertimbangkan bukti opsi, berikut di antaranya:

• Analisis SWOT
• Daftar pro dan kontra
• Matriks keputusan

5. Pilih dari Sejumlah Alternatif yang Tersedia

Langkah selanjutnya, pertimbangkan sejumlah informasi yang diterima dan pengaruhnya dari setiap keputusan tersebut terhadap pemangku kepentingan. Terkadang keputusan yang tepat merupakan gabungan dari beberapa alternatif. 

Pengambilan keputusan yang efektif melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kreatif jadi batasi diri Anda dan tim dalam opsi yang jelas. Hanya memilih satu keputusan akan membuat Anda kehilangan manfaat lainnya. Jika bisa, coba temukan beberapa opsi lebih baik dari alternatif yang ada.

6. Mengambil Tindakan

Setelah mengambil keputusan akhir memberikan izin, saatnya Anda untuk menerapkan solusi. Gunakanlah waktu untuk membuat rencanana implementasi keputusan tersebut bersama tim lalu pantau perkembangannya, cari tahu apakah itu keputusan terbaik atau bukan.

7. Meninjau Keputusan yang Ditentukan dan Pengaruhnya

Setelah mengambil keputusan, Anda bisa memantau dengan mempertimbangkan sejumlah kriteria kesuksesan tim. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa dipertimbangkan untuk meninjau keputusan Anda:

• Apakah keputusan yang dibuat bisa memecahkan masalah yang telah diidentifikasi?
• Apakah keputusan tersebut bisa mempengaruhi tim secara positif atau negatif?
• Pemangku kepentingan mana yang akan menikmati manfaat dari keputusan tersebut dan apakah ada dampak negatif yang diterima?

Jika solusi tersebut bukan alternatif terbaik, tim Anda bisa memanfaatkan bentuk manjamen proyek berulang. Hal ini diperlukan untuk memungkinkan tim cepat beradaptasi dengan perubahan dan mengambil keputusan terbaik dengan sumberdaya yang dimiliki.

Jenis Model Pengambilan Keputusan

Melansir dari Asana.com, ada beberapa model pengambilan keputusan terbaik yang bisa Anda coba:

1. Model Pengambilan Keputusan Rasional

Model pengambilan keputusan rasional merupakan jenis paling umum, bersifat logis dan berurutan. Ketika keputusan bisa berdampak besar terhadap tim, Anda perlu memaksimalkan hasil.  Jenis ini mengharuskan Anda untuk mempertimbangkan perspektif tanpa banyak bias agar bisa mengambil keputusan terbaik. 

2. Pengambilan Keputusan Intuitif 

Pengambilan keputusan intuitif ditentukan oleh informasi atau data sehingga bukan sekedar intuisi saja. Pengambilan keputusan dengan menggunakan model ini membutuhkan pengalaman terdahulu dan pengenalan pola untuk membentuk insting yang kuat.

3. Model Pengambilan Keputusan Kreatif

Model pengambilan keputusan mencakup pengumpulan informasi dan wawasan terkait masalah serta menghasilkan ide potensial  untuk solusi serupa dengan model pengambilan keputusan rasional.

Tujuannya, agar pikiran bawah sadar mengambil alih dan menuntun Anda ke keputusan yang tepat seperti model pengambilan keputusan intuitif. 

Dapat disimpulkan proses pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan alternatif untuk bertindak menggunakan metode yang efisien dalam menyelesaikan masalah.

Untuk mendapatkan keputusan terbaik memang membutuhkan serangkaian proses yang perlu dipertimbangkan dengan matang.