Sejarah perjuangan bangsa Indonesia berlangsung dari tahun 1908 sampai 1942. Perkembangan pergerakan nasional ini bermula dari kelompok kecil yang membentuk organisasi. Ada berbagai golongan organisasi dari pelajar, profesi, kaum nasionalis, hingga gerakan wanita.
Mengutip dari Gramedia.com, organisasi pergerakan nasional adalah gerakan yang bertujuan mendapatkan kemerdekaan. Masyarakat Indonesia bergabung dalam organisasi untuk memperbaiki nasib. Latar belakang berdirinya pergerakan nasional terjadi dari penderitaan selama penjajahan.
Latar Belakang Pergerakan Nasional
Dalam buku Bestie Book Sejarah, ada berbagai faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional. Sumber pergerakan nasional dari dalam negeri yaitu:
- Adanya rasa senasib sepenanggungan karena penjajahan. Hal ini memicu timbulnya semangat untuk bersatu membentuk negara.
- Adanya tekanan dan penderitaan yang terjadi terus-menerus. Hal ini membuat rakyat Indonesia bangkit melawan penjajah.
- Kesadaran nasional dan harga diri, sebagai penyebab rasa cinta tanah air dan menentukan nasib sendiri.
Sedangkan faktor luar negeri dipengaruhi oleh:
- Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
- Kebangkitan nasional beberapa negara dari penjajah seperti Turki, India, dan Filipina
- Masuknya paham baru tentang nasionalisme dan demokrasi dari luar Indonesia.
Pembagian Masa Pergerakan Nasional
Di Indonesia, masa pergerakan nasional membuat berdirinya organisasi. Masa pergerakan nasional ini dimulai dari tahun 1908 sampai 1942. Dalam buku Diktat Resmi Tes CPNS Sistem CAT, ada tiga tahapan masa pergerakan nasional antara lain:
1. Masa Pembentukan
Masa pembentukan terjadi dari 1908 sampai 1920. Dalam masa pembentukan, ada organisasi pergerakan nasional yaitu Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
2. Masa Radikal atau Non-Koperasi
Tahapan kedua masa pergerakan nasional terjadi di tahun 1920 sampai 1930. Rentang 10 tahun, muncul organisasi pergerakan nasional yaitu Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).
3. Masa Moderat
Tahap ketiga pergerakan nasional terjadi dari 1930 sampai 1942. Masa moderat atau kooperasi terbentuk organisasi politik seperti Gabungan Politik Indonesia (GAPI), Partai Indonesia Raya (Parindra), dan Partai Indonesia (Partindo). Selain organisasi politik ada juga organisasi keagamaan, pemuda, dan perempuan.
Organisasi Pergerakan Nasional
1. Sarekat Islam
Sarekat Islam awalnya disebut Sarekat Dagang Islam (SDI). Organisasi Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhudi. Tujuan Sarekat Islam awalnya memberikan bantuan untuk pedagang batik lokal supaya bersaing dengan pedagang luar. Awalnya organisasi Sarekat Dagang Islam terbatas pada pedagang muslim.
Tahun 1912, masa kepemimpinan Haji Oemar Said Tjokroaminoto terjadi perubahan organisasi. Anggota tidak lagi terbatas dan sifatnya lebih terbuka. Perkembangan organisasi ini dianggap berbahaya oleh Belanda.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 10 September 1912, ditetapkan tujuan Sarekat Islam yaitu:
- Memajukan Perdagangan
- Membantu anggota yang mengalami kesulitan di bidang usaha (permodalan)
- Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli
- Memajukan kehidupan agama Islam
2. Indische Partij
Indische Partij (IP) berdiri pada 25 Desember 1912, di Bandung. Organisasi pergerakan nasional ini didirikan oleh Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Tujuan Indische Partij untuk menyatukan semua golongan di Indonesia seperti golongan Indo, Cina, Arab, dan lainnya. Pendirian organisasi ini dianggap radikal oleh Belanda. Hal ini membuat permohonan organisasi ke Gubernur Jenderal untuk pengakuan sebagai badan hukum ditolak. Organisasi ini dianggap merusak keamanan umum.
3. Gerakan Wanita
Gerakan wanita di Indonesia dipelopori oleh R.A. Kartini. Sehingga R.A. Kartini dikenal sebagai pelopor pergerakan wanita Indonesia. Organisasi wanita ini berjuang untuk perbaikan kedudukan sosial wanita. Perjuangan ini berkaitan dengan pendidikan, pernikahan, dan keterampilan wanita.
4. Taman Siswa
Suwardi Suryaningrat membentuk organisasi Taman Siswa setelah pengasingan di Belanda (1919). Organisasi tersebut berfokus di bidang pendidikan. Suwardi Suryaningrat dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.
Berdirinya Taman Siswa ini berfokus pada pendidikan angkatan muda. Ki Hajar Dewantara juga mendirikan perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Sekolah Taman Siswa ini untuk pembelajaran nasionalisme, kebudayaan, dan perkembangan politik.