Jamur atau fungi bukanlah tumbuhan, melainkan organisme eukariotik yang termasuk dalam kingdom fungi. Salah satu perbedaan jamur dan tumbuhan yaitu tidak ditemukan klorofil pada jamur, sehingga tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.
Klorofil adalah zat hijau pada tumbuhan yang berperan untuk melakukan fotosintesis sehingga dapat memperoleh makanan sendiri. Dikutip dari laman Zenius.com dan Ruangguru.com, jamur menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati dengan mengeluarkan zat agar terjadi penguraian. Hasil penguraian berupa sari-sarinya akan diserap jamur sebagai makanan.
Klasifikasi Jamur
Meski kini menjadi salah satu kingdom terpisah, jamur pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, di mana fungi merupakan organisme unik yang berbeda dari eukariota lainnya. Hal ini dilihat dari caranya memperoleh makanan, organisasi struktural, pertumbuhan dan cara bereproduksi.
Beberapa fungi memiliki satu sel, namun ada juga yang memiliki banyak sel. Fungi bersel banyak disebut hife atau berbentuk benang dan bercabang-cabang membentuk miselium.
Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya klasifikasi jamur dibagi menjadi 4 sebagai berikut:
Ascomycotina
Ascomycotina ada yang memiliki sel satu dan banyak. Spora pada fungi divisi Ascomycotina tidak bergerak dan tidak berflagel, sehingga penyerbukannya dibantu oleh angin.
Pembiakan secara seksual pada yang bersel satu secara konjugasi antara dua gametangia yang menghasilkan zigot dan kemudian membentuk askus. Pada askus akan terjadi pembelahan meiosis yang akan membentuk empat sel askospora haploid (spora generatif).
Pembiakan aseksual untuk yang bersel satu adalah dengan membentuk tunas. Sedangkan yang bersel banyak, pembiakan aseksualnya dengan membentuk konidia. Contoh fungi dalam divisi ini, yaitu:
- Neurospora crassa: jamur oncom.
- Penicillium: penghasil antibiotik.
- Xylaria: hidup pada kayu yang membusuk.
- Saccharomyces: ragi.
Zygomycotina
Zygomycotina adalah jamur darat yang hidup, seperti saprofit. Beberapa Zygomycotina membentuk mikoriza saat bersimbiosis dengan akar tanaman, jamur ini akan menyerap zat-zat makanan pada akar.
Pembiakan seksual jamur jenis ini diawali dari zigot yang menjadi zigosporangium, kemudian akan membelah secara meiosis.
Sedangkan secara seksual, nantinya jamur akan membentuk spora. Di mana, spora yang pecah akan mengeluarkan miselium untuk pembentukan individu baru. Salah satu contoh Zygomycotina adalah Rhizopus sp, jamur yang membantu dalam pembuatan tempe.
Basidiomycotina
Basidiomycota berbentuk seperti payung yang merupakan jamur saprofit. Pembiakan basidiomycota secara aseksual dan seksual.
Pembiakannya secara aseksual, yaitu dengan membentuk konidia (spora vegetatif). Sementara itu, pembiakannya yang secara seksual dengan membentuk basidiospora (spora generatif).
Beberapa contoh Basidiomycotina adalah:
- Mikoriza: menempel di akar pohon pinus atau melinjo.
- Ganoderma applanatum (jamur kayu): penyebab pelapukan pada kayu. Phakospor pachyrhizi, Puccinia arachidis, dan Puccinia graminis: jamur karat dan parasit daun yang
- menimbulkan bercak cokelat di daun. Volvariela volvaceae (jamur merang) dan Auricularia polytricha (jamur kuping): jamur yang dapat dikonsumsi
Deuteromycotina
Deuteromycotina memiliki hifa yang bersekat dan dinding selnya terbuat dari bahan kitin. Pembiakan jamur ini secara aseksual dengan menghasilkan konidia, namun pembiakan secara seksual belum diketahui. Adapun contoh jamur Deuteromycotina adalah Curvularia dan Chladosporium (parasit tumbuhan).
Struktur Tubuh Jamur
Struktur tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut hifa. Selanjutnya, komponent tersebut akan membentuk jaringan yang disebut miselium.
Miselium menyusun jalinan-jalinan semu membentuk tubuh buah. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasma tersebut mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa memiiliki pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel.
Namun, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat prasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Secara umum, struktur tubuh jamur, tersusun atas filamen atau benang multisesluler. Tetapi ada juga yang terdiri dari sel tunggal, contohnya ragi.
Ciri-ciri Jamur
Kemampuan unik jamur adalah mampu bersimbiosis dengan tanaman maupun bakteri. Namun, jamur juga bertanggung jawab atas beberapa penyakit yang terjadi pada hewan serta tumbuhan.
Berbeda dengan jenis tumbuhan lainnya, jamur memiliki ciri-ciri khusus. Berikut ciri-ciri jamur.
1. Termasuk organisme eukariotik dan hampir semua bersel banyak. Berdasarkan morfologinya, jamur dibedakan atas khamir/yeast (bersel satu), kapang/molds (berbentuk benang), dan cendawan/mushroom (berbentuk seperti payung).
2. Selnya tidak mengandung pigmen fotosintetik, sehingga bersifat heterotrof. Makanan dicerna dengan cara mensekresikan enzim hidrolitik yang dapat menguraikan molekul organik kompleks (substrat) sehingga dapat diserap.
3. Tidak mempunyai akar, batang, dan daun sehingga disebut talus
4. Habitat di tempat yang kaya akan organik, lembab, agak asam, dan kurang cahaya
5. Tubuh jamur terdiri atas benang-benang yang disebut hifa.
6. Hifa yang bercabang-cabang akan membentuk miselium.
7. Hifa yang tidak bersekat (hifa koenositik) menyebabkan inti sel menyebar ke protoplasma.
8. Dinding sel tersusun atas zat kitin.
9. Reproduksi secara aseksual (pembelahan sel, pembentukan tunas/kuncup, fragmentasi, pembentukan spora aseksual) dan seksual (konjugasi, pembentukan spora seksual).
Manfaat Jamur dalam Kehidupan Manusia
Setiap organisme tentunya memiliki manfaat dan peran sendiri dalam kehidupan kita. Begitupun dengan jamur yang bisa menjadi makanan, obat, dan dekomposer.
Jamur sebagai Obat
Selain menjadi bahan makanan, jamur bisa dikonsumsi sebagai bahan obat misalnya untuk antibiotik penisilin yang merupakan hasil dari jamur Penicillium chrysogenum. Fungsi penisilin yaitu menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
Jamur sebagai Makanan
Dari beraneka jenis jamur yang ada, beberapa di antaranya bisa kita nikmati sebagai makanan lezat. Misalnya enoki, jamur tiram, jamur kancing, jamur kuping, dan lainnya.
Jamur juga dapat mengubah makanan menjadi jenis lain, contohnya tape yaitu hasil fermentasi singkong dari jamur mucor javanicus. Selain jamur pangan, adanya pula jamur beracun yang harus dihindari.
Jamur sebagai Dekomposer
Sebagai dekomposer, jamur merupakan organisme pengurai bahan organik dari sisa organisme yang telah mati, misalnya daun kering, bangkai hewan, hingga kotoran hewan.