Puisi rakyat atau lama merupakan suatu karya sastra rakyat yang bentuknya telah diatur berdasarkan kaidah-kaidah tertentu. Puisi jenis ini umumnya terdiri dari beberapa deret kalimat yang mengacu pada prinsip-prinsip tertentu, misalnya seperti jumlah suku kata, intonasi suara, dan lain-lain.
Puisi rakyat berbentuk karya berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam dengan nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Ciri khas puisi rakyat biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya.
Jenis Puisi Rakyat
Dikutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 (2019) oleh Khoerunnisa, dkk, puisi rakyat sangat identik dengan kandungan nilai dan amanat yang tersurat maupun tersirat, serta mengandung banyak makna. Secara keseluruhan 6 jenis puisi rakyat, namun hanya tiga jenis puisi rakyat yang populer, yakni syair, gurindam dan pantun.
Berikut jenis- jenis puisi rakyat dan contohnya secara lengkap.
1. Syair
Syair merupakan jenis puisi rakyat yang berasal dari Arab. Syair dibentuk oleh empat larik per baitnya.
Berbeda dengan pantun, seluruh larik dalam bait syair merupakan isi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), syair diartikan sebagai puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris dan mempunyai akhir bunyi yang sama.
Secara istilah, kata atau istilah 'syair' berasal dari bahasa Arab, yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti perasaan yang menyadari. Kemudian kata 'Syu'ur' berkembang menjadi 'Syi'ru', yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Berikut ciri-ciri jenis puisi rakyat syair:
- Syair berisi empat baris
- Setiap barisnya terdiri dari 8-14 kata
- Bersajak a-a-a-a
- Semua baris adalah isi
- Bahasa biasanya berupa bahasa kiasan
Contoh jenis puisi rakyat syair:
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah negeri yang aman Sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksana
2. Pantun
Pantun adalah puisi rakyat yang terdiri dari empat baris, yaitu 2 baris sampiran dan 2 baris isi. Setiap baris pantun terdiri dari 8-12 suku kata. Rima pantun dapat bersajak ab-ab, a-a-a-a, ataupun aa-bb.
Pantun juga karangan yang disusun dengan bahasa terikat atau tidak terikat. Kata –kata yang ada di dalam sebuah pantun memiliki arti ucapan yang teratur dan juga memberikan pengarahan yang mendidik.
Berikut ciri-ciri jenis puisi rakyat pantun:
- Berisi empat baris dalam setiap baitnya
- Setiap barisnya terdiri dari 8-14 suku kata
- Bersajak a-b-a-b
- Baris 1 dan 2 merupakan sampiran, baris 3 dan 4 merupkan isi
Contoh jenis puisi rakyat pantun:
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kali ada umur yang panjang
Boleh kita bertemu lagi
3. Gurindam
Gurindam adalah puisi rakyat yang berasal dari India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti "mulamula" atau "perumpamaan".
Gurindam kaya akan nilai agama dan moral. Bahkan, orang-orang di zaman dahulu menjadikan gurindam sebagai norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki sajak berakhiran a-a, b-b, atau c-c.
Berikut ciri-ciri jenis puisi rakyat gurindam:
- Terdiri atas dua baris dalam sebait.
- Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
- Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.
- Merupakan satu kesatuan yang utuh.
- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
- Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
Contoh jenis puisi rakyat gurindam:
Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
4. Mantra
Mantra merupakan jenis puisi rakyat yang berkaitan erat dengan adat dan kepercayaan masyarakat. Salah satu jenis puisi rakyat ini juga dipercaya menganung kekuatan gaib.
Meskipun demikian, mantra dijadikan sebagai salah satu bagian dari puisi rakyat yang dapat kita pelajari. Justru karakteristik dari mantra yaitu mengandung rima dan memiliki sifat magis.
Berikut ciri-ciri jenis puisi rakyat mantra:
- Terdiri dari rangkaian kata yang memiliki irama.
- Isinya berhubungan dengan kekuatan ghaib.
- Dibuat untuk tujuan tertentu.
- Isi dan konsep dari mantra yaitu menggambarkan kepercayaan masyarakat di masa tersebut.
- Berisi perintah atau rayuan.
- Memakai kesatuan pengucapan.
Contoh jenis puisi rakyat mantra:
Sihir lontar pinang lontar
Terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
5. Seloka
Jenis puisi rakyat seloka adalah pantun yang mempunyai beberapa bait saling sambung-menyambung. Nama lain dari seloka adalah pantun berkait atau pantun berantai.
Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Pola ini digunakan secara terus-menerus pada bait berikutnya.
Ciri-ciri jenis puisi rakyat seloka:
- 1 bait terdiri dari 4 baris.
- Sajak a-b-a-b.
- Baris ke 1 dan ke 2 merupakan sampiran dan baris ke 3 dan 4 merupakan isi.
- Setiap baris terdiri dari 4 kata.
- Rangkaian pantun yang sambung menyambung
Contoh jenis puisi rakyat seloka:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
6. Talibun
Jenis puisi rakyat talibun adalah pantun yang memiliki susunan genap, antara enam hingga sepuluh baris. Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi.
Talibun umumnya digunakan dalam acara berbalas pantun sebagai pengganti pantun empat larik seuntai. Penggunaan talibun di dalam acara berbalas pantun memudahkan pengungkapan gagasan dalam bentuk dialog.
Ciri-ciri jenis puisi rakyat talibun:
- Merupakan sejenis puisi bebas
- Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
- Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
- Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
- Menggunakan puisi lain (pantun atau syair) dalam pembentukannya
- Gaya bahasa yang luas dan lumrah
- Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
- Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita pelipur lara
Contoh jenis puisi rakyat talibun:
Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia.