Kisah Wafatnya Usman bin Affan dan Prestasinya Selama Menjadi Khalifah

Pexels
Ilustrasi, musafir.
Editor: Agung
21/3/2023, 15.00 WIB

Usman bin Affan merupakan sahabat setia Rasulullah SAW serta khalifah yang banyak berperan dalam perkembangan Islam. Beliau menjadi khalifah ketiga setelah kematian Umar bin Khattab.

Usman merupakan khalifah dengan kepemimpinan paling lama. Namun menjelang wafat, beliau banyak ditimpa cobaan dan pemberontakan yang dahsyat hingga membuatnya terbunuh.

Lantas, seperti apa kisah wafatnya Usman bin Affan? Berikut ulasan selengkapnya.

Kisah Wafatnya Usman bin Affan

Kisah Wafatnya Usman bin Affan (Pexels)

Seperti Umar bin Khattab, kisah wafatnya Usman bin Affan juga termasuk salah satu kisah tragis dalam islam. Dikutip dari buku Utsman bin Affan Khalifah yang ditulis oleh Abdurrahman at-tamimi, ia menjelaskan bagaimana kronologi kematian Usman.

Beliau wafat pada jumat pagi 12 Dzulhijjah. Sebelum kematiannya, beliau sempat bermimpi melihat Rasulullah SAW bersama Abu Bakar As Shiddiq dan dan Usman bin Khattab.

Rasulullah SAW bersabda 'Wahai Usman, berbukalah bersama kami." Pada pagi harinya pun Usman berpuasa dan pada hari itu jugalah beliau terbunuh.

Pengepungan berlanjut hingga pafa pagi hari Jumat, yang bertepatan dengan 12 Dzulhijjah 35 H. Kala oitu, Usman sedang duduk di rumahnya bersama para sahabatnya yang berjumlah sangat banyak. Mereka ingin membela dan melindungi beliau dari kebengisan pendemo tersebut.

Usman sebenarnya telah memerintakan mereka keluar dari rumah dan melarang mereka untuk membelanya tapi mereka tetap bersikeras.

Hingga akhirnya, Usman berhasil memerintahkan mereka kelaur dari rumah dan membiarkan dirinya sendir yang menghadapi para pendemo tersebut. Di rumahnya, hanya tersisa Usman dan keluarganya.

Lalu, beliau membuka pintu rumah (HR Ibnu Sa'ad dalam Ath-Thobaqaat 3/70-75). Masuklah seorang dari Bani Sadus yang dijuluki al-maut al-Asd (Kematian Hitam) yang kemduian langsung mencekik beliau.

Dia berkata, "Demi Allah, aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih lembut dari lehernya. Aku telah mencekiknya, hingga aku melihat nafasnya seperti jin yang mengalir di tubuhnya." (HR Kholifah dalam at-Tarikh 174-175 dari riwayat Abu Sa'id dengan sanad yang sahih atau hasan.)

Setelah mencekiknya, ia pun menebaskan pedangnya yang langsung ditangkis oleh Usman hingga tangan beliau terputus. Lalu Usman berkata "Demi Allah, ini adalah tangan yang pertama kali menuliskan ayat-ayat Alquran." Yang demikian itu, karena beliau termasuk para penulis wahyu (Al-Qur'an) dan beliau termasuk orang pertama yang menulis mushaf dengan didekte langsung oleh Rasulullah SAW.

Beliau terbunuh dengan darah yang mengalit mengalir  dari potongan tangan beliau hingga mengenai mushaf yang berada di depan beliau yang sedang beliau baca. Darah tersebut jatuh pada firman Allah.

"Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui. [QS.Al-Baqarah : 137]." (HR Khalifah dalam at-Tarikh 175)

Ketika pembunuh Utsman-orangnya hitam telah selesai, dia mengangkat atau membentangkan tangannya didalam rumah, seraya berkata : Akulah pembunuh Na'tsal. (Sanadnya sahih. Na'tsal adalah julukan yang diberikan para pemberontak kepada Utsman RA, karena beliau mirip dengan seorang dari Mesir yang bernama Na'tsal, dan dia panjang jenggotnya).

Ruh beliau yang suci itu pun naik kepada Rabnya dengan penuh keridhaan dan mengadukan kedzaliman para pelakunya.

Prestasi yang Dicapai Usman bin Affan

Selama memipin sebagai Khalifah, Usman bin Affan memiliki sederet prestasi. Dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam karangan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015:101), berikut ini prestasi yang dicapai Usman bin Affan.

Kisah Wafatnya Usman bin Affan(Unsplash)
 

1. Modifikasi Mushaf Al-Quran

Pada masa kepemimpinan Khalifah Usman bin Affan wilayah Islam  sudah sangat luas. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Quran di beberapa pelosok wilayah. Perbedaan tersebut meliputi susunan suratnya atau lafal (dialeknya).

Salah seorang sahabat bernama Hudzaifah bin Yaman melihat perselisihan antara tentara Islam ketika menaklukkan Armenia dan Azerbaijan. Masing-masing pihak menganggap cara membaca Al-Quran mereka adalah yang paling baik.

Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan kepada Usman yang ditindaklanjuti dengan membentuk sebuah panitia penyusunan Al-Quran.

Panitia ini diketahui oleh Zaid bin Tsabit dengan anggotanya yaitu Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris. Panitia ini bertugas untuk menyalin ulang ayat-ayat Al-Quran dalam sebuah buku yang disebut mushaf.

Salinan kumpulan Al-Quran tersebut kemudian diperbanyak sejumlah empat buah. Salah satunya tetap berada di Madinah sedangkan tiga lainnya dikirim ke Suriah, Basrah, dan Kufah.

Semua naskah Alquran yang dikirim ke daerah-daerah tersebut dijadikan pedoman dalam penyalinan Al-Qur'an berikut nya di daerah masing-masing. Naskah  yang ada di Madinah disebut Mushaf Al-Imam atau Mushaf Usmani.

2. Renovasi Masjid Al Nabawi

Beliau juga berperan dalam renovasi Masjid Al Nabawi  yang merupakan masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah SAW saat pertama kali tiba di Madinah,

Pada mulanya, masjid Nabawi berukuran kecil dan masih sangat sederhana. Namun dengan semakin banyaknya jumlah umat Islam yang menggunakan masjid Nabawi, Utsman pun mulai memperluasnya.

Masjid Nabawi sendiri mulai dibangun sejak masa Khalifah Umar Bin Khattab yang kemudian direnovasi dan diperluas oleh Usman bin Affan.  Selain diperluas, masjid ini juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang indah. 

3. Pembentukan Angkatan Laut

Pada masa pemerintahan Usman, wilayah Islam telah mencapai Afrika, Siprus, hingga konstantinopel. Muawiyah yang saat itu menjabat sebagai gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan laut.

Usulan ini pun disambut baik oleh Usman yang kemudian ditindaklanjuti dengan membentuk angkatan laut dalam rangka menjaga keutuhan wilayah Islam. 

4. Perluasan Wilayah Islam 

Serangakian penakluikan bnagsa Ara dimotibasi oleh smeagat untuk menjadikan dunia memeluk dan mengakui Islam. Pada masa kepemimpinan Usman bin Affan, wilayah Islam semakin meluas.

Adapun wilayah perluasan di masa Khalifah Usman bin Affan, yaitu:

  • Perluasan ke Khurasan di bawah pimpinan Sa’ad bin Ash dan Hudzaifah bin Yaman.
  • Perluasan ke Armenia yang dipimpin Salam Rabiah Al Bahly.
  • Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sa’ad bin Abi Sarah.
  • Penaklukan Ray dan Azerbaijan yang dipimpin Walid bin Uqbah