Memahami Tata Cara Sujud Sahwi dan Ketentuannya

Pexels
Ilustrasi, tata cara sujud sahwi.
Editor: Agung
28/3/2023, 10.36 WIB

Sujud sahwi merupakan ibadah yang merupakan pelengkap ibadah lainnya. Islam memberikan kemudahan ini untuk umatnya. Oleh karena itu, penting memahami tata cara sujud sahwi.

Sahwi pada dasarnya memiliki pengertian lalai atau lupa. Artinya, sujud ini dilakukan untuk menutupi kealpaan atau kelalaian dalam ibadah sholat karena meninggalkan suatu perintah, lupa sunnah ab'ad, atau melakukan larangan secara tidak sengaja.

Kelupaan sunnah ab’ad beberapa diantaranya seperti lupa membaca tasyahud awal, membaca shalawat terhadap keluarga Rasulullah SAW pada tasyahud yang akhir, shalawat pada tasyahud awal, dan bacaan qunut saat beribadah sholat subuh. Untuk memahami tata cara sujud sahwi lebih lengkap dan agar pelaksanaannya tepat, simak ulasan di bawah ini.

Tata Cara Sujud Sahwi

Tata Cara Sujud Sahwi (Pexels)
 

Pada dasarnya, sujud sahwi dilakukan dengan sujud sebanyak dua kali di akhir sholat, baik sebelum maupun sesudah salam. Terdapat beberapa ketentuan mengenai tata cara sujud sahwi. Hal ini berdasarkan kondisi tertentu atau kelupaan tertentu yang dilakukan. Berikut penjelasan masing-masing lebih lanjut.

1. Tata Cara Sujud Sahwi sebelum Salam

Melansir dari muslim.or.id, adapun tata cara sujud sahwi sebelum salam yakni sebagai berikut:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

Artinya, “Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570).

Berdasarkan hadist tersebut dapat diketahui setiap akan sujud dalam posisi seorang muslim sedang duduk, maka diwajibkan ia bertakbir. Kalimat takbir yakni “Allahu Akbar”.

2. Tata Cara Sujud Sahwi setelah Salam

Selain itu, ada pula pelaksanaan sujud sahwi pasca salam. Berikut ini penjelasannya:

فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

Artinya, “Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573).

Cara yang kedua ini dilakukan setelah salam kemudian bertakbir dan bersujud, bertakbir kembali dan bangkit sebanyak dua kali. Hendaknya setelah melakukan sujud sahwi setelah salam, ditutup kembali dengan salam. Hal ini selaras dengan hadist sebagai berikut:

فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ

Artinya, “Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)

Tata Cara Sujud Sahwi (Pexels)
 

3. Niat Sujud Sahwi

Ada pula niat sujud sahwi yang mengawali dan menjadi ketentuan dasar dalam tata cara sujud sahwi. Berikut ini lafal niat sujud sahwi lengkap:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا

Subhana man laa yanaamu walaa yashu.

Artinya, “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

4. Doa Ketika Sujud Sahwi

Doa ketika sujud sahwi adalah seperti bacaan sujud pada umumnya yakni:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى

Subhaana rabbiyal a’laa

Artinya, "Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi"

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى

Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummaghfirli.

Artinya, “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku

Selain itu, ada pula doa yang dianjurkan saat melaksanakan sujud sahwi. Doa ini bersifat tidak wajib. Berikut lafal dan terjemahannya:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw

Artinya, “Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa”.

Ketentuan dalam Tata Cara Sujud Sahwi

Tata Cara Sujud Sahwi (Pexels)
 

Dalam melaksanakan sujud sahwi, terdapat ketentuan yang wajib dipahami. Untuk memahaminya, simak ulasan di bawah ini:

1. Tidak Ada Takbiratul Ihram Setelah Sujud Sahwi dan Salam

Sujud sahwi yang dilaksanakan setelah salam tidak perlu diawali dengan takbiratul ihram atau berdiri sholat, melainkan cukup dengan takbir untuk melaksanakan sujud. Hal ini selaras dengan pendapat Ibnu Hajar Al Asqollani yakni:

Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan takbir untuk sujud? Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.”

2. Tidak Perlu Tasyahud Setelah Sujud Sahwi

Seorang muslim tidak perlu melakukan tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi. Pasalnya, tidak ada dalil Rasulullah SAW yang mengatur hal tersebut. Artinya, setelah sujud sahwi, langsung lakukan salam. Ketentuan ini disampaikan oleh Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah yakni:

Tidak ada dalil sama sekali yang mendukung pendapat ulama yang memerintahkan untuk tasyahud setelah sujud kedua dari sujud sahwi. Tidak ada satu pun hadits shahih yang membicarakan hal ini. Jika memang hal ini disyariatkan, maka tentu saja hal ini akan dihafal dan dikuasai oleh para sahabat yang membicarakan tentang sujud sahwi. Karena kadar lamanya tasyahud itu hampir sama lamanya dua sujud bahkan bisa lebih. Jika memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan tasyahud ketika itu, maka tentu para sahabat akan lebih mengetahuinya daripada mengetahui perkara salam, takbir ketika akan sujud dan ketika akan bangkit dalam sujud sahwi. Semua-semua ini perkara ringan dibanding tasyahud.”

Demikian tata cara sujud sahwi dan ketentuannya yang wajib diperhatikan.