Membaca novel horor merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan saat senggang. Ini bisa menjadi hiburan tersendiri karena novel genre ini kerap menyajikan berbagai kisah seram dan misteri yang dapat membuat bulu kuduk berdiri.
Dari berbagai novel horor yang ada, novel horor Indonesia memilki daya tarik tersendiri. Pasalnya, beberapa cerita horor terinspirasi dari kisah nyata atau tradisi daerah tertentu.
Bahkan beberapa diantaranya menjadi best seller hingga diadaptasi menjadi film atau series. Bila Anda tertarik untuk membacanya, simak beberapa rekomendasinya berikut ini.
Novel Horor Indonesia
Berikut ini enam rekomendasi novel horor Indonesia populer yang layak dibaca.
1. Narik Sukmo
Novel horor Indonesia pertama yaitu Narik Sukma karya Dewie Yulliantika Sofia. Narik Sukmo menceritakan tentang kehadiran Kenara Cahyaningrum, siswa yang dulunya suka menari yang memancing dendam pahit yang siap untuk membalas dendam desa (sengaja disamarkan). Kedatangan Kenar itu diundang oleh sahabatnya, Ayu Plastomo.
Pada hari pertama dia tiba, hujan deras dan guntru terjadi sepanjang malam di desa Kelawengin. Tak ayal, beberapa warga Desa Kerawangin menatapnya saat melihatnya, yang membuatnya merasa aneh. Kenar juga memimpikan bayangan hitam yang sepertinya menelannya.
Lalu tiba-tiba tubuhnya bergerak dan menari dengan sendirinya. Semua hal aneh ini mulai terlihat ketika Kenar secara tidak sengaja memasuki ruangan terlarang di rumah Ayu, di mana mereka secara bergantian datang ke desa Kelawangin.
Penduduk desa mati secara tidak wajar satu demi satu. Kemudian Kenal mulai menari secara tidak wajar. Semua penduduk desa mengetahui tari Narik Sukumo, tarian kematian pasangan Banyu Jungala Bagwahanta dan Ratimayu yang meninggal 20 tahun lalu.
2. Entrok
Novel horor Indonesia berikutnya adalah Entrok yang ditulis Okky Madasari. Entrok adalah rekomendasi novel horor Indonesia yang layak Anda baca karena menyajikan sebuah kisah mengharukan tentang perjuangan seorang wanita dalam sejarah Indonesia.
Dengan membaca novel ini, Anda juga bisa belajar memahami nilai-nilai masyarakat di tengah perubahan.
Novel ini menceritakan tentang Marni, seorang Jawa buta huruf yang masih memuja leluhurnya.
Melalui persembahan, ia menemukan dewa-dewanya dan mengungkapkan harapannya. Salah satunya yaitu dewa dari negeri yang jauh.
Dengan caranya sendiri, dia menjaganya tetap hidup. Ada dua tokoh penting dalam novel ini, yakni Marni dan Rahayu, dua saudara yang telah menjadi orang asing selama bertahun-tahun.
Bagi Marni, Rahayu tidak berjiwa. Bagi Rahayu, Marni adalah pendosa. Keduanya hidup dalam pikiran mereka sendiri tanpa mencapai titik. Kemudian, suara sepatu tinggi itu terus mengganggu dan menghancurkan jiwa.
Mereka menjadi penguasa massa dan menggunakan kekuasaan sesuka mereka.
3. Gong Nyai Gandrung
Novel horor dari penulis Indonesia selanjutnya yang tak kalah menyeramkan novel Gong Nyai Gandrung yang ditulis oleh Sekar Ayu Asmara. Pada novel ini dikisahkan pengantin baru, Waru dan Kintan, mulai berburu rumah untuk mereka tempati berdua. Pilihan mereka pun jatuh pada sebuah rumah di daerah Magelang.
Semakin menelusuri rumah besar itu, mereka mulai menemukan ruangan-ruangan baru yang menimbulkan banyak pertanyaan. Terlebih sebuah pendopo di halaman belakang, yang tak ditunjukkan sang broker dalam foto-fotonya.
Tidak hanya itu, ada juga ruang bawah tanah, tempat koleksi buku-buku tua berbahasa Jawa dan Belanda, lukisan-lukisan sosok kuda, dan peralatan gamelan beserta gongnya yang menumpuk debu di gudang.
Setelah menemukan gong itu, Waru dan Kintan mulai dihantui mimpi buruk, bahkan terbangun tengah malam, mendengar suara kuda, dan melihat sosok yang kemudian menghilang.
4. Tewasnya Gagak Hitam
Karya anak bangsa lainnya yang bisa Anda baca adalah Tewasnya Gagak Hitam karya Sidik Nugroho ini. Novel ini berfokus pada kisah seorang Penulis dengan nama pena Gagak Hitam yang ditemukan meninggal karena bunuh diri. Setelah itu, muncullah dua kasus yang berkaitan namun terjadi di kota yang berbeda.
Kasus pertama berawal dari kematian misterius yang membuat seorang pelukis bernama Elang pergi ke daerah Singkawang untuk menelusurinya. Dalam penelusurannya, Elang juga dibantu oleh polisi lokal bernama Agung. Lalu, kasus kedua datang dari seorang dokter bernama Nina yang juga ditemukan meninggal di Jakarta.
5. Keluarga Tak Kasat Mata
Rekomendasi novel horor Indonesia berikutnya adalah Keluarga Tak Kasat Mata yang ceritanya hampir sama dengan kisah nyata. Dalam novel ini, dikisahkan pengalaman Genta yang baru saja pindah ke kantor barunya yang rupanya terdapat keluarga lain yang tidak kasat mata alias hantu.
Banyak orang beranggapan jika cerita dalam novel ini diambil dari kisah nyata yang ada di kota Yogyakarta. Dalam novel ini, ada banyak hantu yang diceritakan dan sering kali mengganggu aktivitas kerja Genta dan teman-temannya.
6. Jurnal Risa: Teror Liburan Sekolah
Terakhir, ada novel horor Jurnal Risa: Teror Liburan Sekolah karya Risa Saraswati. Cerita dalam novel ini diangkat berdasarkan pengalaman pribadinya ketika sedang menikmati liburan sekolah bersama saudara-saudaranya. Mereka iseng melakukan eksperimen dengan memanggil hantu Peter dan kawan-kawannya.
Hantu Peter dan kawan-kawannya tersebut memang sempat berteman dengan Risa, tetapi dari keisengan itu mereka harus berhadapan dengan serangkaian teror makhluk halus.
Jurnal Risa: Teror Liburan Sekolah ini tidak hanya menyajikan cerita yang seram, namun juga suasana kekeluargaan diantara Risa dan para saudaranya.