Pakaian adat Aceh bisa dijadikan sebagai simbol bagaimana karakter masyarakat, budaya, prinsip dan persatuannya. Aceh dikenal sebagai Serambi Mekkah yaitu salah satu daerah yang tidak bisa dijajah oleh Belanda. Persatuan dan kesatuan masyarakat Aceh yang kuat menjadi sebab terkuat mengapa Belanda tidak bisa melakukan devide et impera dengan sempurna.
Khas dari pakaian adat Aceh yaitu perpaduan budaya Melayu dan Islam. Pakaian adat dalam setiap daerah umumnya memiliki filosofi atau cerita di balik setiap potong jenis pakaian tersebut.
Pakaian adat Aceh mememiliki makna yang menggambarkan identitas, status sosial di daerah tertentu dan letak geografisnya. Pakaian adat biasanya digunakan pada hari-hari khusus seperti acara penyambutan, upacara adat dan pertunjukkan adat tertentu.
Fungsi Pakaian Adat
Pakaian adat yang dimiliki oleh beragam daerah di Indonesia mewakili kelompok masyarakat mereka. Berikut beberapa fungsi pakaian adat:
- Sebagai simbol budaya, keyakinan, karakter, histori penduduk daerah.
- Penanda status sosial atau usia
- Untuk melindungi tubuh
- Penghubung antara sesama anggota kaum
- Penanda perayaan Hari Besar
- Penanda dalam acara pernikahan
Pakaian adat juga banyak digunakan saat acara pernikahan.
6 Jenis Pakaian Adat Aceh
Berikut beberapa jenis pakaian adat untuk pria dan wanita:
1. Meukeutop
Meukeutop merupakan penutup kepala sebagai pelengkap pakaian adat Aceh. Makeutop memiliki bentuk lonjong memanjang yang dilengkapi oleh lilitan tangkulok. Ada 5 perpaduan warna dalam meukeutop yang memiliki arti tersendiri, berikut di antaranya:
- Merah memiliki arti kepahlawanan
- Kuning memiliki arti kesultanan
- Hijau merupakan lambang agama Islam
- Hitam melambangkan ketegasan
- Putih melambangkan kesucian
2. Cekak Musang
Cekak musang merupakan baju adat wanita bagian bawah. Celana panjang yang digunakan pada baju adat Aceh untuk pria dan wanita umumnya sama. Cekang musang bisa dilengkapi gulungan sarung di sepanjang lutut.
Tidak hanya dalam pesta pernikahan, bawahan cekak musang biasa dipakai oleh wanita Aceh saat tarian saman. Warnanya cukup beragam, biasanya berwarna keemasan dengan bahan kain sutra.
3. Baju Meukesah
Baju meukesah merupakan pakaian adat Aceh yang biasanya berwarna dasar hitam dan terbuat dari bahan tenun sutra. Warna hitam dalam kepercayaan tradisional Aceh dikenal dengan simbol kebesaran adat Aceh.
Dalam baju meukesah terdapat sulaman benang emas mirip kerah baju budaya Tionghoa. Kerah baju mirip budaya Tionghoa tersebut merupakan hasil asimilasi antara budaya Aceh dan Cina yang dibawa oleh pedagang atau pelaut yang melewati Aceh saat itu.
4. Dara Baro
Dara baro merupakan sebutan untuk pakaian adat yang kerap digunakan oleh pengantin wanita. Atasan wanita ini memiliki lengan panjang menyerupai baju kurung. Kemeja dara baro memiliki kerah dan motif sulaman benang emas seperti pakaian Cina.
Untuk bentuk pakaian dara baro yaitu gaun yang agak panjang sampai panggul menutupi seluruh lekuk tubuh dan aurat pemakainya. Dari motif dan bentuknya, terlihat bahwa kemeja dara baro merupakan hasil perpaduan antara budaya Arab, Melayu dan Tionghoa. Warna pakaian adat pada wanita ini cenderung cerah seperti kuning, merah, ungu dan hijau.
5. Baju Kurung
Baju kurung merupakan pakaian adat Aceh yang kerap digunakan oleh perempuan. Bahan yang digunakan untuk membuat baju kurung yaitu kain tenun berbahan sutera yang dilengkapi oleh motif sulaman emas.
Baju kurung merupakan hasil perpaduan antara budaya Melayu, Cina dan Islam. Kerahnya mirip dengan kerah yang digunakan pada pakaian wanita dari Cina. Bentuknya seperti gaun panjang menutup tubuh sehingga tidak memperlihatkan lekukan tubuh perempuan yang menggunakannya.
6. Aceh Gayo
Aceh gayo merupakan pakaian adat asal Aceh yang belum mengalami perubahan secara modern. Dahulu, pakaian adat Aceh gayo banyak digunakan oleh suku Gayoyang yang sampai saat ini masih ada bertahan.
Secara keseluruhan, pakaian adat Aceh gayo terdiri atas baju warna putih, ponok atau keris, celana, tanggang, sarung, cincin, genit rante dan gelang. Sementara itu, Iieun mayok masih memiliki desain pengaruh Islam yang kuat. Terdiri atas celana, baju, sarung pawak dan dilengkapi oleh ikat pinggang ketawak.