Menilik Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

ANRI
Ilustrasi, teks proklamasi.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
3/8/2023, 12.30 WIB

Sebentar lagi bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Peringatan kemerdekaan Indonesia dapat menjadi cara untuk merenungkan perjuangan para leluhur untuk meraih kemerdekaan.

Dengan mengingat kembali perjuangan para leluhur saat melawan penjajah, kita dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat. Dalam sejarah meraih kemerdekaan Indonesia bukahlah hal yang mudah.

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (ANRI)

Dikutip dari laman gramedia.com Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Pada saat itu, Soekarno dan Mohammad Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia kepada seluruh rakyat Indonesia.

Peristiwa ini merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan telah berlangsung sejak abad ke-19.

Pada saat itu, bangsa Indonesia mulai menyadari bahwa mereka telah dijajah oleh Belanda selama ratusan tahun. Bangsa Indonesia kemudian mulai melakukan berbagai upaya untuk melawan penjajahan Belanda, seperti Perang Padri, Perang Diponegoro, Perang Aceh, dan Perang Puputan Bali.

Upaya bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan akhirnya membuahkan hasil pada tahun 1945. Pada saat itu, Jepang menyerah kepada Sekutu dalam Perang Dunia II.

Kekalahan Jepang membuat Indonesia terbebas dari penjajahan. Setelah Jepang menyerah, bangsa Indonesia kemudian segera mempersiapkan diri untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Peristiwa Rengasdengklok

ILustrasi, Ir. Soekarno membacakan Teks Proklamasi (its.ac.id)

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga tidak lepas dari peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 16 Agustus 1945.

Latar belakang peristiwa Rengasdengklok terjadi ketika aktivis pergerakan mendengar kabar bom atom yang dijatuhkan sekutu di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Saat itu Indonesia masih dibawah kekuasaan Jepang.

Peristiwa bom atom itu terjadi tanggal 6 Agustus 1945. Pada 9 Agustus 1945, tiga tokoh Nasional yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Vietnam, bertemu dengan Marsekal Terauchi.

Berita kekalahan Jepang didengar golongan muda melalui siaran radio BBC (British Broadcasting Corporation). Berita tersebut didengar pada 10 Agustus 1945.

Setelah berita kekalahan Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu. Sutan Syahrir (golongan muda) mendesak Mohammad Hatta secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Namun usul Syahrir ditolak karena proklamasi kemerdekaan Indonesia diserahkan pada PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Tetapi golongan muda berpendapat kemerdekaan harus diraih dan diperjuangkan sendiri, tanpa ikut campur dari tangan Jepang.

Golongan muda menganggap PPKI adalah organisasi bentukan Jepang meski anggotanya orang Indonesia. Golongan muda ingin kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang.

Ir. Sokerno dan Drs. Moh. Hatta kemudian dibawa ke luar kota untuk menjauhkan pengaruh Jepang. Golongan muda khawatir kedua tokoh ini akan dipengaruhi oleh Jepang untuk menghalangi proklamasi kemerdekaan.

Soekarno dan Hatta kemudian diamankan di Rengasdengklok atau markas PETA, berada 15 kilometer (km) dari Kedung Gede, Karawang.

Sementara itu di Jakarta, Ahmad Soebardjo (golongan tua) bersama Wikana (golongan muda) mengadakan kesepakatan untuk proklamasi di Jakarta. Laksamana Maeda membolehkan rumahnya menjadi tempat perundingan untuk membuat naskah proklamasi.

Kesepakatan tersebut membuat Jusuf Kunto dari pihak pemuda membawa Ahmad Subardjo menjemput Ir. Soekarno ke Rengasdengklok. Malam hari pada 16 Agustus 1945, rombongan sampai ke Jakarta.

Soekarno-Hatta kemudian diantar ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1 (sekarang menjadi tempat Duta Besar Inggris). Kediaman Laksamana Maeda menjadi tempat untuk membuat naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Naskah disusun oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Subarjo. Konsep proklamasi dibuat dalam selembar kertas, kemudian disalin memakai mesin ketik. Sayuti Melik berperan mengetik naskah teks proklamasi.

Makna Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

ILustrasi, upacara pengibaran bendera usai pembacaan teks proklamasi kemerdekaan (ANRI)


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa ini merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga merupakan titik awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia telah mengalami banyak sekali perkembangan.

Bangsa Indonesia telah berhasil membangun negara yang kuat dan mandiri. Bangsa Indonesia juga telah berhasil menjadi negara yang berdaulat dan bebas dari penjajahan.

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini merupakan simbol perjuangan dan semangat bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga merupakan momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.