5 Baju Adat Betawi, Maknanya Beserta Atributnya

Katadata
Ilustrasi, baju adat Betawi.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
10/8/2023, 09.45 WIB

Pakaian adat atau baju adat adalah pakaian yang menjadi identitas suatu kelompok masyarakat tertentu. Baju adat juga digunakan untuk menunjukkan status sosial, perkawinan, atau agama.

Pakaian adat tradisional juga berfungsi sebagai simbol budaya, karakter penduduk daerah, keyakinan penduduk daerah, dan histori. Masing-masing masyarakat di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing, termasuk suku Betawi yang bermukim di Jakarta.

Baju Adat Betawi

Peragaan busana Istana Berkebaya (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz.)

Suku Betawi merupakan orang-orang yang merupakan keturunan dari penduduk di Kota Batavia. Dikutip dari laman gramedia.com, nama Betawi sendiri berasal dari Batavia.

Lalu berubah menjadi Batawi dan kemudian menyesuaikan lidah masyarakat lokal menjadi Betawi. Saat ini, suku Betawi banyak tinggal di area Jabodetabek dan sekitarnya.

Keberagaman asal usul suku Betawi tercermin dari baju adat suku tersebut. Pakaian adat Betawi menggambarkan model, warna, hiasan, dan motif yang beragam macamnya.

Tidak jarang ada campuran budaya Melayu, Islam, China, Arab, India, Belanda, dan masih banyak lagi. Agar lebih paham, berikut aneka ragam baju adat Betawi.

1. Kebaya Encim

Kebaya Encim (Katadata)

Kebaya encim merupakan salah satu baju adat Betawi yang kerap digunakan para wanita. Tampilan yang sederhana mambuat kebaya encim digemari anak-anak hingga orang dewasa.

Kebaya encim dipengaruhi oleh budaya Eropa. Pakaian tradisional ini terbuat dari bahan lace atau brokat buatan Eropa yang dikombinasikan dengan bordiran penduduk lokal.

Hasilnya, kebaya tersebut tampak seperti langsung dibordir. Bordiran tersebut biasanya bermotif bunga yang dapat ditemukan pada bagian bawah kebaya atau pergelangan tangan.

Kebaya encim kerap dipadukan dengan kain sarung sebagai bawahan. Motif sarung yang digunakan pun beragam, mulai dari buket, pucuk rebung, kain pagi sore atau belah ketupat.

2. Baju Sadaria

Baju Sadaria (Katadata)

Baju sadaria digunakan oleh para laki-laki Betawi dan seringkali dipasangkan dengan kebaya encim. Pakaian ini sering digunakan dalam festival Abang None dan juga Pekan Raya Jakarta.

Baju sadaria ini berupa baju taqwa atau baju koko yang berkerah shanghai. Umumnya pakaian ini berwarna putih dan berlengan panjang.

Baju sadaria terinspirasi oleh budaya China yang para lelakinya banyak mengenakan baju koko. Baju adat Betawi ini terbuat dari kain katun, namun terkadang ada juga yang terbuat dari kain sutra dan sutera alam linen.

3. Pangsi Betawi

Pangsi Betawi (Katadata)

Baju adat Betawi jenis ini kerap digunakan oleh para jawara Betawi yang notabene para pendekar. Satu setel pakaian ini terdiri dari Baju Tikim dan Celana Pangsi.

Pangsi Betawi mendapatkan pengaruh dari budaya China. Baju Tikim berasal dari Bahasa Hokkian, yakni Tui Kim. Celana Pangsi berasal dari Phang Si. Keduanya diadaptasi dari pakaian orang-orang China yang tinggal di Batavia.

Di pinggang laki-laki Betawi, tersemat ikat pinggang yang ukurannya lebih lebar daripada ikat pinggang biasa. Sementara di lehernya, terdapat kain sarung yang dilipat rapi, yang memiliki fungsi.bermacam-macam, karena bisa untuk sajadah dan sarung saat sholat serta senjata saat duel.

4. Ujung Serong

Ujung Serong (Katadata)

Ujung Serong menjadi pakaian adat Betawi yang dikhususkan untuk laki-laki para bangsawan dan demang. Sebagai lapisan dalam, pria Betawi menggunakan kemeja putih.

Kemudian jas tutup berwarna hitam atau gelap digunakan setelah kemeja putih. Sebagai bawahan, digunakan celana pantalon berwarna senada dengan jas tertutup.

Kemudian di pinggang dililitkan kain batik yang telah diatur sedemikian rupa dan panjangnya sampai paha.

5. Pakaian Pengantin Betawi

Pakaian Pengantin Betawi (Katadata)

Pakaian pengantin Betawi ini merupakan perpaduan dari budaya Arab, China, India, dan Eropa. Tidak heran jika pakaian adat Betawi satu ini memiliki model yang cukup unik.

Pakaian pengantin Betawi laki-laki bernama Dandanan Care Haji. Sementara untuk wanita, pakaian pengantinnya bernama Dandanan Care None Pengantin Cine.

Demikian ulasan lima baju adat Betawi dan sejarah pakaian tradisional tersebut. Setiap wilayah memiliki adat-istiadat yang berbeda-beda tergantung dengan perilaku dari kebiasaan sehari-hari masyarakat setempat.