10 Ciri-ciri Ada Janin dalam Perut yang Bisa Diperhatikan Sejak Dini

Unsplash
Ilustrasi, perempuan hamil.
Editor: Agung
11/8/2023, 11.35 WIB

Ketika sedang mengandung, biasanya wanita akan mengalami beberapa gejala atau perubahan pada tubuhnya. Namun terkadang gejala atau perubahan ini tidak disadari atau terdeteksi sejak awal.

Hal ini dikarenakan beberapa gejala seperti mual, kram perut, hingga mood swings dianggap sebagai tanda akan mengalami menstruasi. Namun sebenarnya ciri-ciri ini bisa jadi merupakan tanda adanya janin dalam perut sehingga perlu dijaga ksehatannya sejak awal.

Lantas, apa saja ciri-ciri ada janin dalam perut? Simak informasi beberapa tanda-tandannya di bawah ini.

Ciri-ciri Ada Janin dalam Perut

Berikut ini 10 ciri-ciri ada janin dalam perut yang bisa dikenali sejak awal.

Ciri-ciri Ada Janin dalam Perut (Pexels)

1. Telat Menstruasi

Banyak wanita beranggapan bahwa jika telat menstruasi sebagai salah satu tanda kehamilan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Mayo Clinic bahwa wanita yang sedang dalam usia subur tapi tak kunjung menstruasi, ada kemungkinan bahwa dia hamil.

Namun, telat menstruasi juga bisa terjadi karena faktor lain, seperti stres, pengaruh obat, kenaikan dan penurunan berat badan, atau siklus menstruasinya yang memang sedang tidak beraturan.

2. Mual dan Muntah

Ciri-ciri ada janin dalam perut berikutnya yaitu mual dan muntah. Namun hal ini perlu dideteksi lebih lanjut mengingat banyak penyakit yang juga memiliki gejala mual dan muntah.

Namun, pada kehamilan, biasanya mual dan muntah terjadi di trimester pertama dan merupakan hal yang wajar terjadi pada awal kehamilan. Wanita hamil biasanya sering mengalami kondisi ini di pagi hari sehingga disebut morning sickness. 

3. Muncul Bercak dan Kram Perut

Selanjutnya, wanita yang sedang hamil atau ada janin dalam perut biasanya akan muncul bercak dan mengalami kram perut.

Hal ini bisa terjadi dikarenakan setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim sehingga memunculkan bercak dan terkadang, kram. Kondisi ini disebut pendarahan implantasi yang biasanya terjadi pada 6 hingga 12 hari setelah sel telur dibuahi.

Kram tersebut menyerupai kram menstruasi, sehingga beberapa perempuan salah mengira bahwa kram dan pendarahan sebagai awal menstruasi. 

4. Adanya Cairan Putih Hasil Penebalan Dinding Vagina

Tanda awal kehamilan yang kerap terjadi yaitu adanya cairan putih susu dari vagina mereka. Hal ini dikarenakan adanya penebalan dinding vagina yang dimulai segera setelah pembuahan. Peningkatan pertumbuhan sel-sel yang melapisi vagina inilah menyebabkan keluarnya cairan.

Keputihan ini, yang dapat berlanjut selama kehamilan, biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan. Tetapi jika ada bau tidak sedap yang berhubungan dengan keputihan atau sensasi terbakar dan gatal, sebaiknya beritahu dokter agar mereka dapat memeriksa apakah terjadi infeksi jamur atau bakteri.

5. Perubahan pada Payudara

Perubahan payudara adalah tanda awal kehamilan yang juga ciri-ciri ada janin dalam perut. Saat hamil, tingkat hormon pada wanita berubah dengan cepat setelah pembuahan.

Karena perubahan tersebut, payudara mereka mungkin menjadi bengkak, sakit, atau kesemutan satu atau dua minggu kemudian. Payudara akan terasa lebih berat atau lebih penuh atau terasa lembut saat disentuh.  Selain itu, area di sekitar puting, yang disebut areola, juga bisa menjadi gelap.

6. Kelebihan Air Liur

Kelebihan produksi air liur atau ptyalism gravidarum juga merupakan cirir-ciri ada janin dalam perut yang biasa terjadi pada trimester pertama. Kondisi ini biasanya dialami oleh beberapa ibu hamil di awal kehamilan dan hanya berlangsung sementara.

Kondisi ini memang mengganggu, tapi ptyalism dianggap sebagai cara tubuh untuk melindungi mulut, gigi, dan tenggorokan dari efek korosif asam lambung.

7. Penciuman Lebih Sensitif

Saat ada janin dalam perut, biasanya penciuman wanita hamil akan lebih sensitif. Gejala ini biasanya dialami wanita hamil pada fase awal. Keadaan ini sering disebut hipersomnia yang terjadi karena meningkatnya hormon progesteron. Biasanya, penciuman lebih sensitif terhadap makanan yang membuat wanita hamil mual.

Selain penciuman menjadi sensitif, ada juga wanita yang mengalami hidung tersumbat selama kehamilan. Gejala ini bisa terjadi dikarenakan meningkatnya hormon sehingga menyebabkan selaput lendir hidung membengkak hingga akhirnya membuat hidung bisa tersumbat.

Ciri-ciri Ada Janin dalam Perut (Katadata)

8. Perut Membesar dan Mengencang

Ciri-ciri ada janin dalam perut dapat dikenali dengan bentuk perut yang sedikit membuncit. Namun, tak jarang seseorang salah mengartikannya dengan perut buncit yang disebabkan oleh penimbunan lemak. 

Mengutip laman My Bump 2 Baby, perut yang buncit karena lemak biasanya akan menimbulkan lipatan. Timbunan lemak di perut yang berlebihan akan tampak lebih buncit dan berlipat atau bahkan bergelambir saat duduk.

Perut buncit karena lemak juga terasa lunak jika ditekan. Lain halnya dengan perut ibu hamil yang tetap terasa kencang dan keras, bahkan sulit untuk dicubit meski sama-sama membuncit.

9. Perubahan Bentuk Perut

Saat ada janin dalam kandungan, biasanya terjadi perubahan pada bentuk perut yang bisa terlihat dengan jelas. Setiap ibu hamil memiliki bentuk perut yang berbeda, tergantung struktur rangka dan otot tubuhnya serta posisi dan ukuran janin.

Mengutip laman What To Expect, saat kehamilan memasuki akhir trimester pertama, janin akan tumbuh seukuran lemon dengan berat sekitar 3 ons. Bagian bawah perut ibu hamil akan terlihat bulat dan sedikit menonjol.

Di trimester kedua, tepatnya pada minggu ke-27, janin mencapai ukuran kubis dan memiliki berat sekitar 2 pon. Ukurannya yang membesar membuat perut ibu hamil juga semakin menonjol.

Saat memasuki trimester terakhir, perut kian membesar hingga ibu hamil tidak dapat lagi melihat betis atau telapak kakinya saat berdiri. Sebagian besar janin mengalami penambahan berat badan dari 1 hingga beberapa pound saat usia kehamilan sudah memasuki 35-40 minggu.

10. Perubahan Mood

Selaa masa kehamilan, wanita juga biasanya mengalami perubahan mood. Hal ini dikarenakan selama kehamilan, kadar hormon estrogen dan progesteron akan mengalami peningkatan yang kemudian menyebabkan perubahan suasana hati yang lebih cepat serta membuat wanita hamil menjadi lebih emosional atau sensitif dari biasanya.