Pengertian Majas Personifikasi
Mengutip buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Puebi) Dan Pembentukan, majas personifikasi merupakan majas yang memunculkan karakteristik manusia pada benda mati, sehingga benda itu seolah mempunyai nyawa seperti layaknya manusia.
Sementara, berdasarkan kutipan dari buku Teori Pengkajian Fiksi karya Burhan Nurgiyantoro, majas personifikasi disebut sebagai majas perorangan, sesuatu yang diorangkan, seperti halnya orang. Sifat-sifat itu dapat berupa ciri fisik, sifat, karakter, tingkah laku verbal dan nonverbal, berpikir, berperasaan dan lain-lain yang cuma manusia yang dapat melakukannya.
Benda lain yang dimaksud adalah yang bersifat non-human, artinya seperti binatang, benda mati, dan benda lainnya. Untuk diperjelas kembali, dalam majas personifikasi berbagai benda dan makhluk bukan manusia tersebut justru 'diberi' karakter manusia. Mereka seolah dapat bersikap dan bertingkah laku sebagaimana manusia melakukannya.
Ciri-ciri Majas Personifikasi
Melansir detikcom, berikut ini beberapa ciri-ciri dari majas personifikasi yang bisa ditemukan dalam sebuah karya sastra, antara lain:
- Pemilihan kata yang mengenakan sifat manusia pada benda mati
- Memiliki gaya bahasa perbandingan yang mengibaratkan benda mati seolah hidup layaknya manusia
- Menggunakan sifat, perasaan atau perwatakan manusia
Fungsi Majas Personifikasi
Dilansir dari laman Gramedia.com, majas personifikasi memiliki beberapa fungsi dalam penulisan karya sastra, yaitu:
1. Menciptakan kesan imajinatif
Fungsi pertama yaitu untuk membangun imajinasi para pembaca saat membacanya. Dengan demikian, pembaca akan bisa membayangkan suasana sampai perasaan subjek yang ada dalam karya sastra tersebut.
2. Memperindah susunan kalimat
Penggunaan majas personifikasi di sebuah karya sastra juga berfungsi untuk mempercantik susunan kalimatnya supaya tidak terkesan terlalu kaku.
3. Memberi efek dan menggambarkan suasana
Fungsi majas personifikasi berikutnya yaitu juga bisa memberikan efek serta menggambarkan suasana tertentu berdasarkan pada susunan kata yang indah sesuai dengan keinginan si penulis kepada para pembacanya.
4. Memperkuat hubungan
Penggunaan majas personifikasi pada suatu karya juga bisa membantu untuk memperkuat rasa keterhubungan atau keterkaitan antara para pembaca sebagai manusia dengan sebuah benda mati dalam karya tersebut.
5. Memudahkan pembaca dalam memahami suasana
Terakhir, penggunaan majas personifikasi juga bisa membantu para pembaca untuk lebih mudah memahami suasana dan juga emosi yang dirasakan para tokoh atau subjek pada suatu karya sastra itu. Hal ini biasanya sangatlah diperlukan saat menulis cerpen maupun novel.
Contoh Majas Personifikasi
Berikut ini 45 contoh majas personifikasi yang bisa dipelajari agar lebih paham tentang jenis majas ini.
- Pohon bambu di belakang rumah berbisik bisik tertiup angin sore
- Setiap pagi alarm handphone bernyanyi membangunkanku dari kesiangan
- Sepeda tua itu selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi
- Anak anak pantai dengan gembira bermain kejar kejaran bersama ombak
- Lonceng stasiun memberitahu para penumpang untuk bergegas naik kereta
- Tanah warisan itu telah menghidupi keluarganya hingga beberapa keturunan
- Kartu kredit itu membelikan semua barang mewah untuknya sehingga ia terlilit hutang
- CCTV itu menyelamatkannya dari tuduhan perkara
- Semangatnya berkobar untuk mendapat promosi tahun ini
- Nyawanya hampir melayang tersengat kabel listrik yang menggantung di dahan pohon
- Angin menggerakan seluruh benda di dalam ruangan.
- Terdengar suara mobil polisi mengaum melewati sekolah kami.
- Suara gemuruh meja membangunkanku dari tidur.
- Angin menerbangkan kertas-kertas yang telah kurobek.
- Daun melambai-lambai bak ingin bermain.
- Sorot sinar matahari menghangatkan badanku.
- Genangan lumpur menahan diri sejenak.
- Air, udara, dan tanah memberikan kehidupan bagi semua makhluk hidup tanpa ikatan.
- Bumi mengambil semua bentuk kehidupan tanpa pilih kasih.
- Kalkulator membantu para ibu menghitung pembelian mereka.
- Telepon berdering dan memanggil pemiliknya.
- Jamur di kedua sisi jalan telah berdiri sejak pagi menyambut para tamu undangan.
- Lilin dan balon warna-warni memeriahkan pesta ulang tahunnya.
- Kisah menyeramkan di kuburan membuat takut warga yang tinggal di dekatnya.
- Gelang emas itu mencengkeram pergelangan tangannya dengan erat.
- Koran lokal menulis kisah perjuangan hidupnya.
- Embun pagi memandikan pohon-pohon
- Bulan dan bintang akan menemani perjalanan kita malam ini
- Matahari pun tersipu malu melihat wajahnya yang cantik menawa
- Aroma masakan di rumah itu menggoda setiap orang untuk mencicipinya
- Mentari pagi tersenyum menyapa anak-anak yang sedang berjalan
- Gedung-gedung tinggi membusungkan dada dengan sombongnya
- Angin datang kasih kabar
- Mungkin semesta ini sudah bosan melihat tingkah laku manusia
- Mobilmu sudah tua renta, tulang-tulangnya tak lagi berdaya
- Pasir berbisik di tengah sejuknya udara pagi
- Dinginnya angin menusuk hingga ke tulang
- Roda sepedaku kurus kering tak berisi angin.
- Pulpen itu menari-nari di atas meja
- Hentakan kaki Lina mengagetkanku.
- Sepasang mata boneka itu bersinar tajam menatapku di kegelapan malam
- Angin sepoi sepoi membelai lembut bumi dan seluruh isinya agar tertidur lelap
- Kursi roda pergi ke mana pun pemilik membawanya saat pemilik menginginkannya.
- Tinta kotor semua pakaian saudara.
- Setiap kali dia makan, sendok dan garpu selalu berkelahi.