Pidato merupakan salah satu metode menyampaikan gagasan kepada orang banyak. Pidato bisa bersifat formal mau pun non formal yang mengacu pada materi serta bentuk acara.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Pidato juga diartikan sebagai wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Jenis-jenis pidato dapat digolongkan berdasarkan pada sifatnya, di antaranya yaitu persuasif, argumentatif, informatif, dan deskriptif.
Ada pun yang akan menjadi pembahasan kali ini adalah pidato tentang Maulid Nabi untuk anak-anak. Diketahui bahwa momen ini merupakan perayaan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tepatnya pada 12 Rabiul Awal pada penanggalan Hijriyah.
Maulid Nabi biasanya diperingati dengan acara keagamaan yang diadakan oleh komunitas atau lembaga Islami di daerah setempat. Salah satunya dengan berpidato bertemakan Maulid Nabi.
Maka dari itu, Katadata.co.id akan menyertakan pidato tentang Maulid Nabi untuk anak-anak. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.
Pidato tentang Maulid Nabi untuk Anak-anak 1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang kelahirannya sedang kita peringati saat ini. Dalam memperingati maulid Nabi, mari kita teladani sikap dan sifat beliau yang mulia. Ada banyak kisah yang kita dengar tentang Rasulullah SAW, namun kali ini kita akan membuat satu cerita yang sederhana tetapi sangat mendalam.
Suatu hari, Rasulullah SAW sedang mengadakan majelis ilmu di Masjid Nabi. Masjid yang juga disebut Masjid Nabawi saat itu masih beralaskan pasir, tanpa ubin dan sajadah. Para manusia terbaik itu berkumpul di dalam masjid tersebut untuk meraih ilmu dari teladan terbaik.
Di saat yang sama, seorang lelaki badui yang berasal dari desa masuk ke dalam masjid, bukan untuk shalat ataupun mengikuti majelis ilmu. Orang tersebut berjalan ke pojok ruangan masjid, menengok ke kanan dan kiri lalu jongkok untuk kencing. Ya, dia kencing di dalam masjid.
Apa reaksi Anda jika mengetahui hal itu terjadi? Marah? Ya, wajar. Bahkan para sahabat Nabi SAW yang mulia saja bergejolak dan marah. Mereka mendatangi orang itu dan siap meledakkan amarahnya.
Mengetahui atmosfer diliputi dengan amarah, Rasulullah SAW memanggil para sahabat dan menenangkan mereka semua yang sudah siap melakukan ketegasan. Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk tidak mengganggu hajat orang tersebut dan menyelesaikan hajatnya.
Nabi Muhammad SAW memanggil orang itu dengan nada yang ramah. Orang badui yang mengetahui bahwa di sekitarnya sudah dipenuhi dengan hawa amarah, berjalan menuju Rasulullah SAW. Ia menilai hanya Nabi Muhammad SAW satu-satunya orang yang tidak menampakkan wajah marah.
Beliau kemudian menasehati orang badui tersebut agar tidak melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya. Beliau menjelaskan bahwa masjid dibangun untuk shalat dan membaca Al Quran, bukan untuk buang hajat. Orang itu paham lalu pergi meninggalkan masjid.
Tak lama berselang, tiba waktu shalat dan Nabi Muhammad SAW menjadi imam. Tanpa disangka, lelaki badui tadi ikut bergabung shalat jamaah. Ia masuk ke tengah-tengah barisan jamaah. Saat masuk ke gerakan i'tidal, lelaki badui ini kembali membuat geger.
Ia menambahkan doa i'tidal sesuai dengan versinya sendiri dan diteriakkan keras-keras. Padahal harusnya doa tersebut dibaca di dalam hati. "Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji. Sayangilah aku dan Muhammad dan jangan Engkau sayangi orang-orang selain kami berdua," begitu doa yang ia ucapkan.
Lihatlah doa orang ini. Secara rukun shalat memang salah. Tapi jika kita lihat dari sudut pandang lain, orang ini telah memasukkan Nabi Muhammad SAW ke dalam hatinya. Bahkan ia telah menjadikan Rasulullah sebagai orang yang paling penting bagi hidupnya, di samping dirinya sendiri. Bagaimana bisa?
Pertemuan beberapa menit tadi telah mengisi hatinya dengan Nabi Muhammad SAW. Apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah? Sederhana. Menahan amarah, berkata yang lembut, dan memberikan nasehat dari yang tulus dan terdalam.
Mari kita berkaca pada hidup kita. Apakah tutur kata, sikap, dan sifat bisa meninggalkan kesan yang positif dan mendalam untuk lingkungan sekitar kita? Jangan-jangan selama ini kita memberikan kesan negatif di hati banyak orang
Dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai tolok ukur kita dalam menjalani hidup, Insya Allah kita akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Mari kita jadikan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai titik perbaikan akhlak kita kepada Allah, makhluk-Nya, dan lingkungan sekitar kita. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Pidato tentang Maulid Nabi untuk Anak-anak 2
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du.
Hadirin yang berbahagia,
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu di antara keistimewaan nabi Muhammad SAW adalah akhlak beliau yang sangat mulia.
Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berperilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad SAW mendapat apresiasi dan pujian dari Allah Subhanahu Wa Taala (SWT) dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an sebagai berikut:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung." (QS. Al-Qalam 68:4)
Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.
Melihat Nabi Muhammad SAW yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa.
Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran Nabi Muhammad SAW menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati nabi Muhammad SAW yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat mata uang yang laku di mana pun.
Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.
Hadirin yang berbahagia.
Inilah yang bisa saya sampaikan tentang kemuliaan akhlak baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat khususnya untuk saya pribadi dan umumnya untuk pendengar sekalian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pidato tentang Maulid Nabi untuk Anak-anak 3
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan serta pada hadirin yang telah hadir pada kesempatan ini.
Mari bersama-sama kita ucapkan syukur dan puji kepada Allah SWT atas nikmat sehat, iman dan islam yang sampai saat ini kita rasakan.
Tak lupa ucapan syukur dan terima kasih juga kita panjatkan pada junjungan kita semua Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umat islam sejak zaman jahiliyah.
Selanjutnya yang hendak saya sampaikan sebagai pembicara dalam pidato Maulid Nabi pada kesempatan ini adalah mengenai amalan yang tidak akan pernah ditinggalkan oleh Nabi.
Amalan apakah itu? Amalan tersebut adalah Nabi Muhammad SAW tidak pernah melepaskan jabat tangan sebelum sahabat beliau yang melepaskan terlebih dahulu.
Mengapa begitu? Sebab, menurut para ulama, berjabat tangan adalah salah satu cara untuk merontokkan dosa atau amalan buruk yang telah kita perbuat kepada seseorang.
Oleh sebab itu, marilah bapak dan ibu semuanya, jangan sampai kita memutus tali silaturahmi atau berjabat tangan dalam perayaan Maulid Nabi pada tahun ini.Mungkin cukup dahulu dari saya.
Terimakasih atas perhatian dan kehadiran Anda semua. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Pidato tentang Maulid Nabi untuk Anak-anak 4
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Para guru yang patut kami hormati beserta para tamu kehormatan kami yang bersedia hadir dalam acara Maulid Nabi di sekolah ini.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa acara maulid Nabi ini adalah acara yang rutin dilaksanakan di sekolah ini sebagai bentuk kepatuhan sekolah ini akan ajaran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Oleh sebab itu tidaklah berlebihan jika kita selalu bersalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Salah satu tujuan acara ini bukan saja sekedar memperingati namun sebagai upaya meneladani semua ajaran Nabi Muhammad SAW.
Anak-anak kami yang saat ini menimba ilmu di sekolah dasar ini adalah ujung tombak akan berlanjutnya pengajaran akan ajaran Islam dan sunnahnya.
Sehingga menjadi insan paripurna di muka bumi Allah ini. Selain itu perayaan ini juga diharapkan menjadi simbol bahwa pendidikan agama harus diajarkan sedini mungkin agar hati dan jiwa berlaku seimbang sebagaimana yang allah dan Nabi inginkan.
Demikian yang bisa saya sampaikan semoga apa yang disampaikan dalam acara ini dapat diserap dan diamalkan dalam kehidupan para peserta didik kami dan kita disini semua tentunya.
Mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan dan saya akhiri dengan wabillahi taufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pidato tentang Maulid Nabi untuk Anak-anak 5
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru.
Yang saya hormati para hadirin yang berbahagia.
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Pada hari ini, kita memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah di Makkah, Arab Saudi.
Beliau adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah SWT untuk membawa petunjuk dan kebenaran kepada seluruh umat manusia.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang luar biasa. Beliau memiliki akhlak yang mulia, sehingga beliau dijuluki sebagai "Al-Amin" (orang yang terpercaya) dan "Al-Mujaddid" (pembawa pembaharuan).
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, dan kepada lingkungan sekitar.
Beliau juga mengajarkan kepada kita untuk selalu berilmu, berkarya, dan berakhlak mulia.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Momentum Maulid Nabi SAW ini mari kita jadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Mari kita meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana firman Allah SWT tentang keutamaan meneladani Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا
Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21)
Selain itu, diriwayatkan juga dalam sebuah hadits dari Bukhari, yaitu:
مَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّتِي عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِي فَلَهُ أَجْرُ مِائَةِ شَهِيدٍ
Artinya: "Barang siapa yang berpegang teguh dengan sunnahku di tengah-tengah kerusakan umatku, maka baginya pahala seratus orang syahid."
Mari kita bersama-sama meneladani Nabi Muhammad SAW, agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian pembahasan contoh pidato tentang Maulid Nabi untuk anak-anak sebagai referensi. Anda juga bisa menambahkan dalil atau kalimat hiburan untuk menghidupkan suasana.