Contoh Obligasi Pemerintah dan Korporasi untuk Pertimbangan Investasi

Unsplash
Contoh Obligasi
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Safrezi
29/9/2023, 21.45 WIB

Contoh obligasi di antaranya Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Saving Bond Ritel, Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan. Surat utang atau obligasi pertama diterbitkan di Indonesia pada bulan Agustus, 2006.

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk diperjualbelikan. Bagi Anda yang tertarik dengan investasi, bisa mencoba obligasi atau surat utang untuk diperjualbelikan.

Nantinya pembeli akan memperoleh banyak keuntungan berupa bunga. Besar bunga obligasi cukup beragam, nominalnya bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito. Obligasi termasuk surat utang jangka menengah atau jangka panjang yang diperjualbelikan. Obligasi menjadi satu di antara investasi berpendapatan tetap.

Contoh Obligasi Pemerintah dan Korporasi

Contoh Obligasi Pemerintah dan Korporasi (Unsplash)

Untuk lebih memahami obligasi pemerintah dan korporasi, berikut contohnya:

1. Contoh Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mengumpulkan pendanaan agar bisa membiayai defisit APBN. Pembiayaan ini diperlukan untuk membiayai infrastruktur seperti jalan dan sekolah.

Salah satu keunggulan obligasi pemerintah yaitu keamanannya lebih terjamin karena diterbitkan oleh negara. Obligasi pemerintah menawarkan bunga tetap atau kupon. Jika tertarik, Anda bisa membeli obligasi pemerintah di lembaga sekuritas, bank atau platform investasi resmi. Di Indonesia, obligasi pemerintah dimulai bulan Agustus 2006. Berikut contoh obligasi pemerintah:

• Surat Utang Negara (SUN) diterbitkan oleh pemerintah sebagai salah satu cara mendanai defisit APBN.
• Obligasi OR atau Rekap diterbitkan untuk mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan yang dilakukan oleh pemerintah.
• Obligasi Ritel Indonesia atau ORI.
• Surat Berharga Syariah Negara yang dijalankan sesuai prinsip syariah Islam.

2. Contoh Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan, baik swasta, BUMN maupun BUMD. Tujuan menerbitkan obligasi korporasi yaitu untuk membiayai kebutuhan operasional atau pertumbuhan perusahaan. Obligasi korporasi hadir dengan jenis kupon yaitu floating dan kupon tetap. Berikut contoh obligasi korporasi:

• Obligasi AB Sinar Mas Multifinance Seri A pada tahun 2020 yang memiliki jangka waktu satu tahun dan memberikan akun tetap.
• Obligasi berkelanjutan ll Adhi Karya Tahap ll Seri A Tahun 2012. Obligasi ini memiliki jangka waktu 5 tahun dengan kupon 9,25%.
• Obligasi l Kereta Api Indonesia Seri A Tahun 2017 memiliki jangka waktu 5 tahun dengan besar kupon 7,75%.

Cara Menghitung Obligasi untuk Mengetahui Keuntungan

Cara Menghitung Obligasi untuk Mengetahui Keuntungan (Unsplash)

Berikut cara menghitung obligasi untuk mengetahui keuntungan obligasi. Dasar perhitungannya tetap yaitu sebagai berikut:

1. Current Yield

Current Yield merupakan jumlah imbal hasil yang diperkirakan akan diterima oleh investor jika menyimpan obligasinya dalam waktu 1 tahun. Cara menghitungnya yaitu dengan membagi penghasilan bunga kupon tahunan dengan harga obligasi saat ini. Hanya instrumen current yield tidak menggambarkan imbal hasil aktual yang diterima oleh investor jika menyimpan obligasi hingga jangka waktu berakhir.

2. Nominal Yield

Yield merupakan hasil keuntungan yang diperoleh dari investasi. Nominal yield merupakan suku bunga yang dijanjikan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga ini sudah tetap dan berlaku sampai jangka waktu obligasi berakhir. Cara menghitungnya yaitu membagi penghasilan bunga dengan nilai nominal (par value).

3. Yield to Maturity (YTM)

Yield to maturity merupakan tingkat return atau imbal hasil tahunan yang akan diterima investor apabila menyimpan obligasi hingga batas akhir. Menghitung yield to maturity merupakan proses rumit, hitungannya dilakukan dengan mengasumsikan bahwa suku bunga dibayarkan sesuai jadwal dan kemudian diinvestasikan kembali dengan suku bunga serupa.

4. Yield to Call

Yield to call merupakan imbal hasil yang diperoleh oleh investor apabila menyimpan obligasi hingga call date. Call date merupakan waktu saat penerbit obligasi membeli kembali obligasinya dari investor. Biasanya terjadi sebelum obligasi mencapai masa akhir. Cara menghitung yield to call yaitu dengan mengasumsikan jangka waktu saat obligasi dibeli kembali dengan harga obligasi terkini.

5. Discount Yield

Tingkat bunga di pasar lebih tinggi dibandingkan dengan harga atau coupon rate yang ditawarkan oleh penerbit obligasi. Jika suku bunga naik maka harga obligasi bisa ikut turun. Obligasi dijual dengan harga lebih rendah daripada nilai nominal atau par value yang disebut diskonto obligasi.

Tingkat imbal hasil yang diterima dari obligasi sesuai harga jual diskonto atau yang dikenal discount yield. Cara menghitungnya yaitu dengan mengurangi nilai nominal obligasi dan nilai jual terlebih dahulu. Kemudian dibagi dengan nilai nominal obligasi dan hasilnya dikalikan 360 lalu dibagi jumlah hari hingga batas akhir obligasi.

Itulah contoh obligasi pemerintah dan korporasi. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan saham untuk membayar imbalan berupa bunga dalam periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi.