5 Penyebab Kebakaran Hutan yang Harus Dihindari

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023). Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Safrezi
3/10/2023, 16.53 WIB

Kebakaran hutan merupakan hal yang sering terjadi di Indonesia. Khususnya di daerah hutan lindung, ternyata fenomena ini dapat terjadi karena faktor alam dan ulah manusia. Baik karena lalai atau pun disengaja untuk kepentingan tertentu.

Sejauh ini, kebakaran hutan banyak terjadi di pulau Kalimantan. Kawasan ini dikenal dengan banyaknya lahan hutan yang masih bertahan hingga sekarang. Sayangnya, setiap tahun wilayah ini tidak luput dari yang namanya kebakaran hutan.

Ada pun yang akan dibahas lebih lanjut pada tulisan ini adalah penyebab kebakaran hutan yang patut diketahui untuk menambah wawasan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.

Apa itu Kebakaran Hutan?

Pembahasan mengenai kebakaran hutan biasa disebut dengan istilah ‘Karhutla.’ Ada pun kepanjangannya yaitu kebakaran hutan dan lahan.

Menurut SK. Menhut. Nomor 195/Kpts-II/1996 dijelaskan bahwa karhutla adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungannya.

Syaufina pada buku Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia (2008) berpendapat bahwa karhutla adalah suatu kejadian dimana api melalap bahan bakar bervegetasi, yang terjadi di dalam kawasan hutan yang menjalar secara bebas dan tak terkendali, sedangkan kebakaran lahan terjadi di kawasan non hutan.

Penyebab Kebakaran Hutan

Berikut beberapa penyebab kebakaran hutan:

1. Faktor Alam

Penyebab kebakaran hutan yang pertama adalah faktor alam. Misalnya musim kemarau yang menimbulkan kondisi lebih panas dari musim yang lain.

Hal ini membuat daun mau pun dahan rentan terhadap gesekan. Apabila menimbulkan panas, maka api juga rawan untuk muncul dan akhirnya menjadi kebakaran.

Maka dari itu, Pemadam Kebakaran atau Badan Penanggulangan Bencana akan siaga setiap kemarau tiba. Hal ini rentan terjadi di daerah dengan persentase hutan yang masih banyak. Misalnya Kalimantan.

Hatta (2008) menjelaskan bahwa cuaca juga dapat menjadi penyebab karhutla. Termasuk kondisi angin, suhu, curah hujan, keadaan air tanah, dan kelembaban relatif. Termasuk waktu siang yang mempengaruhinya. Disebutkan juga bahwa ada faktor topografi, yaitu kemiringan, arah lereng, dan meda. Ketiga dapat mempengaruhi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan.

2. Pembakaran Vegetasi

Pembakaran vegetasi merupakan penyebab kebakaran hutan yang bisa dilakukan secara sengaja. Kebakaran besar bisa terjadi akibat tidak terkendalinya penyebaran api.

Cara ini bisa dilakukan untuk meratakan lahan. Misalnya, membuka perkebunan dan penyiapan lahan untuk keperluan tertentu.

3. Pembersihan Lahan

Penyebab kebakaran hutan ini sifatnya disengaja lantaran ini meratakan lahan namun dengan cara dibakar. Tentu tindakan ini adalah ilegal. Dampaknya yaitu merugikan masyarakat yang bermukim di sekitar hutan atau lahan.

Nugroho pada penelitian Minimalisasi Konsentrasi Penyebaran Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Metode Modifikasi Cuaca (2000) menjelaskan bahwa kebakaran hutan terjadi akibat adalah pembersihan lahan (land clearing) dan konversi hutan menjadi perkebunan. Dilakukan dengan cara membakar serasah, daun dan sisa tumbuhan. Pasalnya, cara ini jauh lebih murah dan efisien dibanding menebang pohon dan tumbuhan satu persatu.

4. Kecemburuan Sosial

Karhutla juga bisa disebabkan oleh kecemburuan sosial. Termasuk ketidakpuasan masyarakat sekitar terhadap pemberdayaan sumber daya hutan mau pun lahan.

Misalnya, pengelolaan hutan tidak memberikan manfaat secara ekonomi. Salah satu yang bisa terjadi adalah tindakan anarkis dengan cara membakar hutan.

5. Pembalakan Liar

Pembalakan liar merupakan kegiatan penebangan pohon di hutan secara ilegal. Sayangnya, tindakan ini merugikan lingkungan secara berkelanjutan. Contohnya, dengan menimbulkan lahan kritis yang memiliki tingkat rawan kebakaran tinggi.

Ternyata pembalakan liar dapat meninggalkan bahan bakar alami yang dapat menyebabkan kebakaran, seperti daun, cabang, dan ranting. Apabila semakin menumpuk, karhutla rentan terjadi saat kemarau tiba.

Tipe Kebakaran Hutan

Berikut pembahasan mengenai tipe kebakaran hutan menurut Syaufina (2008):

1. Kebakaran Bawah (Ground Fire)

Tipe kebakaran hutan ini membahan bahan bakar organik yang tempatnya di bawah serasah. Berbentuk humus dan gambut.

Proses penyebarannya secara perlahan. Api tidak langsung menyala ke atas permukaan, melainkan muncul asap ke seluruh bagian tanah. Patut diketahui bahwa tipe kebakaran ini sulit untuk dideteksi. Maka dari itu, pencegahannya juga tidak mudah untuk diterapkan karena tidak terlihat.

2. Kebakaran Permukaan (Surface Fire)

Kebakaran permukaan terjadi ketika membakar serasah, tumbuhan bawah, limbah pembalakan yang bisa menjadi bahan bakar. Ada pun tempatnya ada di lantai hutan.

Tipe kebakaran ini menjadi yang paling sering terjadi. Dimana api akan membakar serasah dan bahan bakar alami, sulutan api akan langsung terlihat di permukaan.

3. Kebakaran Tajuk (Crown Fire)

Kebakaran tajuk terjadi ketika api menjalar dari tajuk pohon ke tajuk pohon lain. Termasuk antar semak-semak atau tumbuhan tinggi lainnya.

Api bisa berasal dari kebakaran permukaan. Sementara keadaan api relatif tinggi dan sulit untuk dipadamkan.

Demikian pembahasan tentang penyebab kebakaran hutan dan pembahasan lengkapnya. Patut diketahui bahwa fenomena ini dapat diakibatkan beberapa hal dan menentukan tipe kebakarannya.