Cerita rakyat masih terdengar hingga sekarang karena turun temurun dan terus dilestarikan. Dongeng cerita rakyat tak hanya menarik, tetapi juga memiliki pesan moral yang edukatif.
Cerita rakyat adalah salah satu sastra lisan dari masyarakat yang tersebar secara turun temurun dari mulut ke mulut. Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat yang bervariasi dan menarik untuk diketahui.
Berkaitan dengan dongeng cerita rakyat tersebut, menarik untuk mengetahui beberapa diantaranya yang menarik dan inspiratif. Simak uraian berikut ini mengenai beberapa cerita rakyat yang fenomenal dan menghibur.
Dongeng Cerita Rakyat yang Inspiratif
Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita rakyat pada umumnya adalah seorang raja atau pemuda. Hal ini berkaitan dengan sejarah Indonesia yang dulunya banyak berdiri kerajaan. Namun tak jarang pula tokohnya juga rakyat biasa. Berikut ini dongeng cerita rakyat yang inspiratif tersebut:
1. Jaka Tarub
Jaka Tarub merupakan seorang pemud ayang gemar berburu. Suatu ketika, Jaka Tarub berburu burung di hutan dan mengalami kesulitan. Kemudian semakin ia melangkah ke dalam hutan, ia mendengar beberapa wanita berbincang. Jaka Tarub pun terkejut karena adanya bidadari sedang mandi di sebuah mata air.
Seluruh bidadari itu memiliki paras yang cantik. Kemudian Jaka Tarub ingin menjahili mereka dengan mengambil salah satu selendangnya.
Pada sore hari ketika hendak pergi ke kahyangan, salah satu bidadari kehilangan selendang dan pakaiannya. Bidadari itu pun ditinggal oleh bidadari lainnya dan menangis di mata air.
Bidadari yang bernama Nawang Wulan itu kemudian melihat Jaka Tarub yang mendekatinya. Jaka Tarub meminjamkan kain kepada Nawang Wulan dan mengajaknya pulang ke rumah Jaka Tarub.
Nawang Wulan yang tak segera menemukan selendangnya pun hidup bersama Jaka Tarub. Keduanya pun menikah dan beraktivitas layaknya manusia.
Ternyata Nawang Wulan memiliki kesaktian mampu membuat nasi hanya dengan sehelai padi. Kesaktiannya akan hilang jika seseorang membuka penutup pancinya. Oleh sebab itu, Nawang Wulan berpesan agar Jaka Tarub tidak membuka panci itu.
Pada suatu ketika, Nawang Wulan hendak mencuci pakaian setelah menanak nasi. Kemudian Jaka Tarub yang sangat penasaran dengan kemampuan Nawang Wulan pun membuka penutup panci itu.
Jaka Tarub terkejut karena hanya sehelai padi saja yang digunakannya. Kesaktian Nawang Wulan pun hilang sehingga ia harus memasak beras dengan cara manusia umumnya.
Perlahan, hal ini membuat persediaan beras mereka berkurang. Semakin lama, gudang penyimpanan beras itu semakin kosong.
Nawang Wulan yang hendak mengambil beras pun terkejut karena selendangnya yang hilang itu ternyata disimpan dalam gudang tersebut. Nawang Wulan pun menyadari Jaka Tarub telah mencurinya.
Nawang Wulan pun pergi meninggalkan Jaka Tarub dan anaknya. Jaka Tarub dipesannya agar merawat sang anak dengan baik semnetara Nawang Wulan kembali ke kahyangan.
2. Pesut Mahakam
Dongeng cerita rakyat Pesut Mahakam ini berasal dari Kalimantan Timur. Pada suatu ketika, ada keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak laki-laki serta perempuan.
Pak Pung adalah kepala keluarga yang mencari nafkah dengan bertani dan menangkap ikan. Kemudian keluarga bahagia tersebut harus menghadapi tragedi pahit. Sang istri meninggal dunia karena sakit.
Kemudian, Pak Pung pun hidup dengan kedua ankanya. Pak Pung merasa sangat berat karena harus bekerja sekaligus merawat sang anak.
Pada suatu ketika, Pak Pung jatuh cita dengan seorang perempuan yang dijumpainya saat pesta panen. Perempuan itu bak kebahagiaan di tengah keterpurukan dan kepenatan Pak Pung.
Pak Pung pun menikahinya dan tidak lagi merasa kesepian. Namun kebahagiaannya tidak lama dirasakannya sebab sifat asli wanita itu pun muncul. Sang istri memperlakukan anak-anaknya dengan kasar. Bahkan kerap menghukum dan tidak memberinya makan.
Pada suatu ketika, anak-anak disuruh sang istri mencari kayu bakar. Sayangnya, kedua anak itu tidak memperoleh kayu bakar yang banyak dan harus dihukum dengan menginap di hutan.
Mereka harus menahan lapar di dalam hutan yang gelap. Kemudian keduanya bertemu kakek-kakek. Kakak itu memberi tahu adanya pohon dengan buah yang banyak.
Anak Pak Pung itu pun tertarik dan memakannya karena diperbolehkan oleh sang kakek. Mereka tidak mendengar bahwa setelah memakannya, mereka tidak boleh kembali. Namun anak-anak itu mengambil buah dari pohon itu secara terus menerus karena lupa.
Kemudian keesokan harinya, sang anak pulang ke rumah tetapi rumah dalam keadaan kosong. Ternyata, orang tuanya telah pindah dari rumahnya. Sang anak pun mencari orang tua mereka hingga menemukan pondok di tengah ladang. Tanpa diketahuinya, rumah itu adalah rumah sang ayah, Pak Pung.
Dalam rumah tersebut, kedua anak ini menemukan nasi ketan yang hangat. Mereka pun memakannya dengan lahap hingga kenyang. Setelah makan, mereka merasa kepanasan sehingga pergi ke sungai. Pak Pung dan istrinya pun terkejut karena nasi ketan itu sudah habis.
Pak Pung pun berupaya mencari tahu siapa yang memakannya. Melihat bekas-bekas makanan yang jatuh hingga ke tepi sungai, Pak Pung pun melihat ada dua ikan pesut.
Setelah diperhatikan lebih lanjut, kepala ikan itu mirip manusia, Pak Pung menyadari pesut itu adalah kedua anaknya. Pak Pung pun merasa sedih dan sang istri menyesali perbuatannya.