Jamu Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Manfaatnya

Shutterstock
Jamu resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke-13 dari Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Rabu (6/12/2023).
Penulis: Nadhira Shafa
Editor: Safrezi
7/12/2023, 16.49 WIB

Jamu, ramuan khas Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alami, telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke-13 dari Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Rabu (6/12/2023). Keputusan ini menjadi pengakuan internasional atas kekayaan dan kearifan budaya Indonesia dalam bidang kesehatan tradisional.

Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, jamu yang ditetapkan sebagai WBTB bukanlah produk atau benda, melainkan keahlian masyarakat untuk menciptakan, meracik, dan mengonsumsi jamu.

Dengan ditetapkannya jamu sebagai WBTB, Indonesia berharap dapat melestarikan dan mengembangkan budaya sehat jamu sebagai salah satu identitas bangsa.  Selain itu, Indonesia juga ingin mempromosikan jamu sebagai alternatif pengobatan yang aman, efektif, dan terjangkau bagi masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Adapun beberapa manfaat jamu bagi kesehatan berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut.

Ilustrasi, membuat jamu (Shutterstock)
 

Manfaat Jamu Berdasarkan Jenisnya

1. Jamu Beras Kencur

Jamu ini terbuat dari beras dan kencur yang dicampur dengan bahan-bahan lain seperti jahe, kapulaga, asam, kunyit, gula, dan kayu keningar. 

Jamu beras kencur memiliki beberapa manfaat, seperti menghilangkan pegal-pegal dan linu, meringankan batuk, menambah nafsu makan, memberikan efek kebugaran, dan menyembuhkan perut kembung.

Halaman: