UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 menjadi tumpuan harapan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang. Acara tahunan yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sejak 2019 ini menjadi sarana business matching antara UMKM dengan calon konsumen yang lebih luas, termasuk di luar negeri.
Pancal Bike, UMKM asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pun memanfaatkan momentum ini. Nugroho Sigit Riyadi dan Sri Ratna Sari, pasutri pemilik Pancal Bike, merasa terdorong untuk memperbanyak pengalaman dalam membuka pasar setelah mengikuti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023.
“Dengan mengikuti acara ini, promosi kita bertambah. Produk-produk UMKM yang kualitasnya sangat baik ini jadi terangkat, lebih dikenal luas,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/12).
Ia yang sudah dua tahun berturut-turut mengikuti ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR berharap bisa mendapat pembinaan yang lebih berkesinambungan dari BRI. Pembinaan yang ia butuhkan seputar peningkatan kualitas produk, promosi, dan pemasaran. Sebab, kata dia, kondisi pasar tidak selalu stabil.
Nugroho juga berharap agar UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR bisa diselenggarakan di kota-kota lain di luar Jakarta. “Yang membeli produk kami itu selain dari Pulau Jawa, kami kirim juga ke Bali, Sulawesi, Kalimantan, Aceh. Tapi produk seperti ini kadang musiman. Dengan pasar yang lebih luas setelah ikut BRILIANPRENEUR, usaha ini bisa lebih stabil,” katanya.
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 ini mengambil tema “Crafting Global Connection”. Acara yang merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-128 BRI tersebut diselenggarakan di Jakarta Convention Centre, dan telah berakhir pada Minggu (10/12). Kegiatan ini berhasil mencatatkan dealing commitment senilai US$81,3 juta dollar, atau sekitar Rp1,26 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso berharap kegiatan ini memberi dampak positif bagi UMKM. “Bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan finansial masyarakat serta peningkatan literasi keuangan,” jelasnya.
Berawal dari Ketidaksengajaan
Pancal Bike adalah balance bike yang marak digunakan balita untuk belajar menggunakan sepeda roda dua. Balance bike memiliki roda dua, namun tanpa pedal.
Nugroho bercerita, Pancal Bike dimulai dari ketidaksengajaan. Mulanya, ia membuatkan balance bike untuk anaknya yang belajar sepeda roda dua tahun 2020. Sang anak memakai sepeda tersebut di kampung tempat tinggal Nugroho. Tak disangka, Pancal Bike mendapat respons positif dari tetangga Nugroho. Sepeda itu dipuji oleh para tetangganya.
“Dari situ saya terinspirasi untuk membuat satu (sepeda) lagi dan saya coba dijual online. Dan nyata, responnya juga sangat bagus. Bahkan, ada yang langsung order waktu itu,” ujar Nugroho.
Momen tersebut dimaksimalkan olehnya untuk mengembangkan produk yang lebih bagus. Untuk modal, Nugroho memanfaatkan uang muka konsumen karena sistem pembelian dilakukan secara prapesan. Per bulan, Nugroho bisa mendapat belasan sampai puluhan unit balance bike.
“Bahkan, dalam kurun dua tahun usaha kurang lebih sekitar 500-an unit terjual. Itu awalnya bikin sendiri di rumah, berbahan baku utama kayu jati Belanda,” kenangnya.
Saat itu per unit dibanderol Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Dengan produk yang kini sudah mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia, Pancal Bike dihargai Rp450 ribu hingga Rp800 ribu per unit. Yang membedakan adalah ornamen pada sepeda, serta ban yang kini menggunakan ban karet atau ban angin.
Dalam memproduksi Pancal Bike, Nugroho kini melibatkan tiga temannya. Untuk pemasaran, Nugroho memanfaatkan berbagai platform e-commerce. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut kian berkembang.
Setelah melihat prospek usaha Pancal Bike, Nugroho memberanikan diri resign dari tempatnya bekerja. Dengan dibantu istrinya di bidang pemasaran, Pancal Bike terus menerima lebih banyak pesanan.
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 menjadi tumpuan harapan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang. Acara tahunan yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sejak 2019 ini menjadi sarana business matching antara UMKM dengan calon konsumen yang lebih luas, termasuk di luar negeri.
Pancal Bike, UMKM asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pun memanfaatkan momentum ini. Nugroho Sigit Riyadi dan Sri Ratna Sari, pasutri pemilik Pancal Bike, merasa terdorong untuk memperbanyak pengalaman dalam membuka pasar setelah mengikuti UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023.
“Dengan mengikuti acara ini, promosi kita bertambah. Produk-produk UMKM yang kualitasnya sangat baik ini jadi terangkat, lebih dikenal luas,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/12).
Ia yang sudah dua tahun berturut-turut mengikuti ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR berharap bisa mendapat pembinaan yang lebih berkesinambungan dari BRI. Pembinaan yang ia butuhkan seputar peningkatan kualitas produk, promosi, dan pemasaran. Sebab, kata dia, kondisi pasar tidak selalu stabil.
Nugroho juga berharap agar UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR bisa diselenggarakan di kota-kota lain di luar Jakarta. “Yang membeli produk kami itu selain dari Pulau Jawa, kami kirim juga ke Bali, Sulawesi, Kalimantan, Aceh. Tapi produk seperti ini kadang musiman. Dengan pasar yang lebih luas setelah ikut BRILIANPRENEUR, usaha ini bisa lebih stabil,” katanya.
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 ini mengambil tema “Crafting Global Connection”. Acara yang merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-128 BRI tersebut diselenggarakan di Jakarta Convention Centre, dan telah berakhir pada Minggu (10/12). Kegiatan ini berhasil mencatatkan dealing commitment senilai US$81,3 juta dollar, atau sekitar Rp1,26 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso berharap kegiatan ini memberi dampak positif bagi UMKM. “Bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan finansial masyarakat serta peningkatan literasi keuangan,” jelasnya.
Berawal dari Ketidaksengajaan
Pancal Bike adalah balance bike yang marak digunakan balita untuk belajar menggunakan sepeda roda dua. Balance bike memiliki roda dua, namun tanpa pedal.
Nugroho bercerita, Pancal Bike dimulai dari ketidaksengajaan. Mulanya, ia membuatkan balance bike untuk anaknya yang belajar sepeda roda dua tahun 2020. Sang anak memakai sepeda tersebut di kampung tempat tinggal Nugroho. Tak disangka, Pancal Bike mendapat respons positif dari tetangga Nugroho. Sepeda itu dipuji oleh para tetangganya.
“Dari situ saya terinspirasi untuk membuat satu (sepeda) lagi dan saya coba dijual online. Dan nyata, responnya juga sangat bagus. Bahkan, ada yang langsung order waktu itu,” ujar Nugroho.
Momen tersebut dimaksimalkan olehnya untuk mengembangkan produk yang lebih bagus. Untuk modal, Nugroho memanfaatkan uang muka konsumen karena sistem pembelian dilakukan secara prapesan. Per bulan, Nugroho bisa mendapat belasan sampai puluhan unit balance bike.
“Bahkan, dalam kurun dua tahun usaha kurang lebih sekitar 500-an unit terjual. Itu awalnya bikin sendiri di rumah, berbahan baku utama kayu jati Belanda,” kenangnya.
Saat itu per unit dibanderol Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Dengan produk yang kini sudah mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia, Pancal Bike dihargai Rp450 ribu hingga Rp800 per unit. Yang membedakan adalah ornamen pada sepeda, serta ban yang kini menggunakan ban karet atau ban angin.
Dalam memproduksi Pancal Bike, Nugroho kini melibatkan tiga temannya. Untuk pemasaran, Nugroho memanfaatkan berbagai platform e-commerce. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut kian berkembang.
Setelah melihat prospek usaha Pancal Bike, Nugroho memberanikan diri resign dari tempatnya bekerja. Dengan dibantu istrinya di bidang pemasaran, Pancal Bike terus menerima lebih banyak pesanan.