Memahami Syarat, Rukun, dan Tata Cara Sholat Jenazah

Pexels
Ilustrasi, Sholat
Editor: Agung
17/1/2024, 15.36 WIB

Ketika seorang umat Muslim meninggal dunia, maka umat Muslim lainnya memiliki kewajiban untuk menyolatinya sebelum dimakamkan. Sholat ini sendiri disebut sebagai sholat jenazah yang bertujuan untuk mendoakan kaum muslimin yang meninggal dunia. 

Sebagai umat Muslim, penting bagi Anda untuk mengetahui cara melaksanakan sholat jenazah agar bisa segera melaksanakannya ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal.

Tidak hanya tata cara sholat jenazah, ada juga hal lainnya terkait sholat ini yang perlu juga Anda ketahui. Berikut di bawah ini ulasannya.

Tata Cara Sholat Jenazah (Pexels)

Syarat Sholat Jenazah

Dikutip dari ebook Panduan Praktis Shalat Jenazah & Perawatan Jenazah oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi, berikut ini beberapa syarat sholat jenazah, yaitu:

  • Jenazah telah dimandikan/disucikan dari najis, baik tubuh, kafan, hingga tempatnya.
  • Orang yang mensholati telah memenuhi syarat sah sholat.
  • Jika jenazah hadir, posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah. Jenazah laki-laki dibaringkan dengan posisi kepala berada di sebelah Utara, dengan munfarid berdiri lurus dengan kepala jenazah. Jenazah perempuan peletakannya sama dengan jenazah laki-laki tapi imam atau munfaridnya berdiri lurus dengan pantat jenazah.
  • Tidak ada penghalang antara keduanya, jika jenazah berada di dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku.
  • Jika jenazah hadir, maka orang yang mensholati juga harus hadir di tempat tersebut.

Rukun Sholat Jenazah

Ada beberapa rukun sholat jenazah yang perlu diketahui sebelum melaksanakannya, yaitu:

  • Niat sebelum memulai
  • Imam berdiri sejajar dari kepala jenazah
  • Terdiri dari empat kali takbir
  • Berdiri untuk yang mampu
  • Dilakukan berdiri tanpa melakukan rukuk, sujud serta duduk
  • Membaca surah Al-Fatihah
  • Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2
  • Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
  • Salam dengan posisi berdiri.

Berbeda dengan sholat pada umumnya, sholat jenazah tidak memiliki adzan, iqamah ataupun dengan gerakan rukuk dan sujud. Ada perbedaan juga antara doa jenazah perempuan dan jenazah laki-laki. S

elain itu, ketika menyolatkan jenazah laki-laki, imam berada sejajar dengan kepala jenazah tersebut. Sedangkan, ketika menyolatkan jenazah perempuan, posisi imam berada sejajar dengan bagian perut jenazah.

Tata Cara Sholat Jenazah

Setelah mengetahui serta memahami syarat dan rukun sholat jenazah, berikut ini adalah tata cara secara berurutan. Dikutip dari pendiri Nahdlatul Ulama Syekh KHR Asnawi Kudus di laman NU Online, berikut ini tata cara sholat jenazah.

1. Niat Sholat Jenazah

Membaca niat diucap cukup dalam hati, namun niat dibedakan menjadi 2 menyesuaikan jenis kelamin.

  • Berikut niat sholat jenazah jenis kelamin pria.

أُصَلِّي عَلَى هَذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat shalat atas mayit laki-laki ini fardhu karena Allah SWT”

  • Untuk jenazah jenis kelamin wanita.

أُصَلِّي عَلَى هَذَا الـمَيِّتَةِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT”

2. Takbir dan Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah membaca niat, ketika imam menyebutkan takbir pertama, makmum mengikutinya dan disambung membaca surah al-Fatihah.

Tata Cara Sholat Jenazah (Pexels)

3. Takbir ke-2 dan Diteruskan dengan Membaca Shalawat Nabi

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad

Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”

Sebaiknya, shalawat nabi dilanjutkan dengan bacaan lengkap berikut:

كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad wa’ala aali sayyidinaa muhammad, kamaa shallayta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wa baarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa’alaa aali sayyidinaa muhammad kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidina ibraahiim fil ‘aalamiina innaka khamiidum majiid.

Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Muhammad serta kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim serta kepada keluarga Ibrahim.”

“Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada Muhammad serta kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan juga kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia.”

4. Mendoakan Jenazah

Setelah membaca shalawat secara lengkap, pada takbir ke 3 dilanjutkan dengan membaca doa untuk jenazah yang sedang disholati. Dibawah ini adalah 2 jenis bacaan, yang diperuntukan jenazah pria atau wanita.

  • Doa untuk jenazah laki-laki:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu anhu wakrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu waghsilhu bil ma’i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khayrun min ahlihi, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga maafkanlah dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia dengan air, salju, dan embun.”

“Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

  • Doa untuk jenazah perempuan:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fu ‘anha wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzabil qobri au min ‘adzaabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, dan embun.”

“Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”

5. Bacaan Takbir ke 4

Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, terdapat doa yang harus dibacakan. Berikut 2 doa yang berbeda untuk pria atau wanita.

  • Untuk pria:

اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنّا بَعدَهُ

Allahumma tahrimna Ajrahu wala taftinna bakdahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

  • Untuk perempuan:

اللهُمّ لاتَحرِمْنا أَجْرَها ولاتَفْتِنّا بَعدَها

Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau sertakan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

6. Ucapkan Salam

Selesaikan sholat dengan mengucap salam sambil menoleh ke kanan serta ke kiri. Posisi salam ini memiliki perbedaan dengan sholat fardu lainnya, salam pada shalat jenazah ini dijalankan dengan posisi berdiri.

Itulah ulasan tentang syarat, rukun, dan tata cara sholat jenazah yang perlu diketahui umat Muslim.