Memahami Syarat, Rukun, dan Tata Cara Sholat Jenazah
Ketika seorang umat Muslim meninggal dunia, maka umat Muslim lainnya memiliki kewajiban untuk menyolatinya sebelum dimakamkan. Sholat ini sendiri disebut sebagai sholat jenazah yang bertujuan untuk mendoakan kaum muslimin yang meninggal dunia.
Sebagai umat Muslim, penting bagi Anda untuk mengetahui cara melaksanakan sholat jenazah agar bisa segera melaksanakannya ketika ada keluarga atau kerabat yang meninggal.
Tidak hanya tata cara sholat jenazah, ada juga hal lainnya terkait sholat ini yang perlu juga Anda ketahui. Berikut di bawah ini ulasannya.
Syarat Sholat Jenazah
Dikutip dari ebook Panduan Praktis Shalat Jenazah & Perawatan Jenazah oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi, berikut ini beberapa syarat sholat jenazah, yaitu:
- Jenazah telah dimandikan/disucikan dari najis, baik tubuh, kafan, hingga tempatnya.
- Orang yang mensholati telah memenuhi syarat sah sholat.
- Jika jenazah hadir, posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah. Jenazah laki-laki dibaringkan dengan posisi kepala berada di sebelah Utara, dengan munfarid berdiri lurus dengan kepala jenazah. Jenazah perempuan peletakannya sama dengan jenazah laki-laki tapi imam atau munfaridnya berdiri lurus dengan pantat jenazah.
- Tidak ada penghalang antara keduanya, jika jenazah berada di dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku.
- Jika jenazah hadir, maka orang yang mensholati juga harus hadir di tempat tersebut.
Rukun Sholat Jenazah
Ada beberapa rukun sholat jenazah yang perlu diketahui sebelum melaksanakannya, yaitu:
- Niat sebelum memulai
- Imam berdiri sejajar dari kepala jenazah
- Terdiri dari empat kali takbir
- Berdiri untuk yang mampu
- Dilakukan berdiri tanpa melakukan rukuk, sujud serta duduk
- Membaca surah Al-Fatihah
- Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2
- Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
- Salam dengan posisi berdiri.
Berbeda dengan sholat pada umumnya, sholat jenazah tidak memiliki adzan, iqamah ataupun dengan gerakan rukuk dan sujud. Ada perbedaan juga antara doa jenazah perempuan dan jenazah laki-laki. S
elain itu, ketika menyolatkan jenazah laki-laki, imam berada sejajar dengan kepala jenazah tersebut. Sedangkan, ketika menyolatkan jenazah perempuan, posisi imam berada sejajar dengan bagian perut jenazah.
Tata Cara Sholat Jenazah
Setelah mengetahui serta memahami syarat dan rukun sholat jenazah, berikut ini adalah tata cara secara berurutan. Dikutip dari pendiri Nahdlatul Ulama Syekh KHR Asnawi Kudus di laman NU Online, berikut ini tata cara sholat jenazah.
1. Niat Sholat Jenazah
Membaca niat diucap cukup dalam hati, namun niat dibedakan menjadi 2 menyesuaikan jenis kelamin.
- Berikut niat sholat jenazah jenis kelamin pria.
أُصَلِّي عَلَى هَذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat atas mayit laki-laki ini fardhu karena Allah SWT”
- Untuk jenazah jenis kelamin wanita.
أُصَلِّي عَلَى هَذَا الـمَيِّتَةِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT”
2. Takbir dan Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah membaca niat, ketika imam menyebutkan takbir pertama, makmum mengikutinya dan disambung membaca surah al-Fatihah.
3. Takbir ke-2 dan Diteruskan dengan Membaca Shalawat Nabi
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Sebaiknya, shalawat nabi dilanjutkan dengan bacaan lengkap berikut:
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ