Dikutip dari KBBI, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga bisa diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Secara umum, puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Berbeda dengan puisi lama, puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Puisi baru juga memiliki beragam jenis yang dibagi berdasarkan isi dan bentuknya.
Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang jenis puisi baru berdasarkan isinya dan masing-masing contohnya. Berikut di bawah ini informasi lengkapnya.
Jenis Puisi Baru
Berikut ini penjelasan mengenai jenis puisi baru berdasarkan isinya beserta contohnya yang dilansir dari laman Ruangguru.
1. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang suatu kisah atau cerita. Balada terdiri dari 3 bait yang masing-masing dengan 8 larik.
Balada bersajak a-b-a-b-b-c-c-b, lalu skemanya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir yang berada pada bait pertama dipakai sebagai refren dalam bait-bait selanjutnya.
Contoh Balada:
Balada Pembungkus Tempe
Karya: W.S. Rendra
Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe
Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca
Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?
2. Elegi
Elegi merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang kesedihan atau tangis. Elegi ini berisikan sajak ataupun lagu yang mengekspresikan rasa duka cita atau keluh kesah karena sedih ataupun rindu, terutama diakibatkan karena kematian atau kepergian seseorang yang dicintai.
Contoh elegi:
Derai-Derai Cemara
Karya: Chairil Anwar
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan ditingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan lagi
hidup hanyalah menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
3. Epigram
Epigram merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang ajaran atau tuntunan mengenai kehidupan. Epigram sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “epigramma” yang artinya unsur pengajaran; nasihat yang membawa ke arah jalan kebenaran untuk dijadikan pedoman; ada teladan.
Contoh epigram:
Perjalanan Usia
Karya: Candra Malik
Anak-anak tumbuh mendewasa,
akankah aku hanya tumbuh menua?
Kelak mereka butuh lawan bicara,
apakah kala itu aku kakek pelupa?
anak-anak tidak selamanya bayi,
mereka butuh tak hanya dimengerti.
Mereka punya mata, punya hati,
tidak cukup dengan harta diwarisi.
Sampai kapan usiaku ditakdirkan,
sampai batas itulah aku dihadirkan.
Sebagai orang tua, sebagai teman,
sampai batas waktu yang ditentukan.
Tak baik jika mereka di sini saja,
hangat dipeluk rumah dan keluarga.
Kehidupan itu pengembaraan jiwa,
dan mereka pengelana berikutnya.
Jika tumbuh dewasa ada ujungnya,
jangan sampai hanya menua sia-sia.
Dalam perjalananku menyusuri usia,
setidaknya harus pernah bijaksana.
4. Himne
Himne adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah air ataupun pahlawan. Ciri dari himne ini ialah lagu pujian untuk menghormati Tuhan, seorang dewa, pahlawan, tanah air ataupun almamater.
Saat ini, makna himne semakin berkembang menjadi sebagai puisi yang dinyanyikan, dan puisi nyanyian tersebut berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati atau yang berhubungan dengan ketuhanan.
Allah, aku kesepian.
Dalam sendiriku, yang ada Engkau saja.
Di mana aku, tak perlu lagi ditanya.
Di mana Engkau, tak usah lagi dijawab.
Sepiku sendiri-Mu, sepi-Mu sendiriku
Allah, aku sunyi.
Dalam diamku, tiada ucap selain Nama-Mu.
Tak ada yang sentuh heningku, jangkau Sepi-Mu.
Aku dalam selaput Rahasia Dikau.
Allah, aku sedih.
Dalam pedihku, perpisahan kuratapi.
Dalam perihku, perjumpaan kudambai.
Duka ini abadi, luka ini semakin jadi.
Kurindu Rindu-Mu, kucinta Cinta-Mu.
Allah, aku binasa.
Daku tiada ada selain sirna.
Diriku lenyap, Diri-Mu senyap.
Musnah sudah segala wajah.
Maha-agung Engkau Paduka,
Zat Yang Awal Kekal Ada.
(Candra Malik)
5. Ode
Ode adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang yang sangat berjasa. Ciri dari ode antara lain bernada anggun, nada dan gayanya resmi, membahas tentang sesuatu yang mulia, dan bersifat menyanjung.
Generasi sekarang,
Di atas puncak gunung fantasi,
Berdiri ak, dan dari sana,
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa,
Menciptakan kemegahan baru,
Pantun keindahan Indonesia,
Yang jadi kenang-kenangan,
Pada zaman dalam dunia.
(Asmara Hadi)
6. Romansa
Romansa merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisikan luapan perasaan cinta dan kasih sayang. Romansa sendiri berasal dari Bahasa Perancis “romantique” yang memiliki arti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang; dan kasih mesra.
Contoh romansa:
Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
7. Satire
Satire adalah salah satu jenis puisi baru yang berisikan sindiran atau kritikan. Satire ini berasal dari Bahasa Latin “satura” yang memiliki arti sindiran: kecaman tajam terhadap suatu fenomena; dan tidak puasnya hati suatu golongan (pada pemimpin yang zalim).
Contoh satire:
Aku bertanya
Karya: WS Rendra
Aku bertanya…
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dalam kaki dewi kesenian.
Itulah informasi tentang jenis puisi baru yang dibagi berdasarkan isinya beserta masing-masing contohnya yang bisa dipelajari