Memahami Ciri-ciri dan Contoh Puisi Lama
Puisi lama termasuk bentuk puisi dan karya sastra yang berkembang. Tujuan puisi lama untuk menghibur pembaca, pendengar, dan mengandung nasihat. Puisi lama memiliki berbagai jenis yang berbeda dari puisi modern.
Puisi lama adalah karya sastra yang terikat dengan aturan tertentu seperti rima, jumlah baris, dan makna yang terkandung didalamnya. Jenis puisi lama yaitu pantun, mantra, karmina, syair, gurindam, seloka, dan talibun.
Ciri Ciri Puisi Lama
- Bentuknya statis
- Isi puisi fantastis dan bertema istana sentris
- Terikat peraturan dan tata penulisan seperti jumlah baris, bait, suku kata, dan rima
- Pengarang puisi lama kebanyakan tidak diketahui
- Penyampaian puisi lama dari mulut ke mulut, sehingga masuk dalam jenis sastra lisan
Contoh Puisi Lama
1. Pantun
Pantun termasuk puisi lama yang memiliki sajak ab-ab untuk baitnya. Setiap bait ini terdiri dari 8 sampai 12 suku kata dan 4 baris. Baris pertama dan kedua berisi sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat berisi isi. Berikut contoh puisi lama pantun:
- Pulau Pinang bandarnya baru
Kapitan Light menjadi raja
Jangan dikenang zaman dahulu
Duduk mengalir air mata - Ada pepaya ada mentimun
Ada mangga ada salak
Daripada duduk melamun
Lebih baik membaca sajak
2. Mantra
Mantra adalah puisi lama yang memiliki kata atau ucapan. Mantra ini dipercayai memiliki kekuatan gaib misalnya untuk mengobati rasa sakit. Mengutip dari gramedia.com, mantra menjadi doa sakral dan dipercaya menjadi jalan pintas untuk meraih sesuatu.
Ciri-ciri mantra yaitu memiliki majas metafora, misterius, mempunyai rima a-b-c-a-b-c, a-b-c-d a-b-c-d. Ciri-ciri lainnya yaitu lebih bebas dalam pemakaian suku kata, baris, dan sajak. Berikut contoh mantra puisi lama.
- Sihir lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang tua
Aku sapa tidak berbunyi - Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepada padi
Air susu kerus asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
3. Gurindam
Jenis puisi lama gurindam berasal dari Tamil, India. Gurindam terdiri dari 3 macam yaitu gurindam berangkai, berkait, dan dua belas.
Ciri-ciri gurindam yaitu memiliki rima, setiap bait terdiri dari dua baris, umumnya berisi nasihat atau pengajaran. Pada baris pertama tentang sebab atau syarat, sedangkan baris kedua merupakan jawaban atau akibat. Berikut contoh gurindam mengutip dari buku Bahasa Dan Sastra Indonesia.