Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Sesuai dengan namanya, tulisan tersebut mengacu pada kisah pendek yang menyediakan plot cerita yang selesai dalam satu sesi.
Cerita pendek biasanya berkaitan dengan efek tunggal yang disampaikan hanya dalam satu atau beberapa adegan penting. Menurut William Faulkner dalam Bunting (2012), sebuah cerita pendek digerakkan oleh karakter dan tugas seorang penulis adalah "... berlari di belakangnya dengan kertas dan pensil mencoba untuk tetap cukup lama untuk meletakkan apa yang dia katakan dan lakukan. "
Sukumar Azhikode pada buku The Short Story in Malayalam (1997) mendefinisikan cerita pendek sebagai "narasi prosa singkat dengan efek episodik atau anekdotal yang intens.”
Melansir Blurb, sebuah cerpen yang lebih pendek dari 1.000 kata dianggap sebagai "cerita pendek" atau "fiksi kilat," dan apa pun yang kurang dari 300 kata berhak disebut "fiksi mikro." Hal ini mengacu pada jenis-jenis cerpen berikut.
Jenis-jenis Cerpen
Meski secara bahasa cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek, diketahui bahwa tulisan ini dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan panjang karakternya. Berikut penjelasannya.
1. Cerpen Pendek
Sebuah cerpen termasuk ke dalam jenis cerpen pendek apabila mengandung karakter senyaka 500-700 kata. Umumnya cerpen ini akan membahas cerita secara singkat dan langsung merambah konflik beserta klimaksnya. Permasalahan tidak dibahas secara detail. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa tak jarang penyelesaian relatif menggantung karena singkatnya cerita. Melansir Brain Academy, cerpen pendek juga biasa disebut sebagai ficlet.
2. Cerpen Sedang
Cerpen sedang memiliki 700-1.000 jumlah kata. Relatif lebih panjang dari sebelumnya, penulisan jenis cerpen ini dibahas lebih mendetail.
3. Cerpen Panjang
Jenis cerpen panjang terdiri dari 1.000-10.000 jumlah kata. Cerita yang disajikan relatif lebih kompleks dan detail. Termasuk pembahasan tentang latar belakang dan pasca penyelesaian konflik.
Cerita Pendek tentang Liburan Sekolah di Rumah
Berikut ini beberapa contoh cerita pendek tentang liburan sekolah di rumah, yang dapat dijadikan referensi dalam mengerjakan tugas.
Cerita Pendek Tentang Liburan Sekolah di Rumah 1
Liburan sekolah akhir tahun ini, saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah bersama ibu dan ayah. Kami sepakat untuk menjadikan liburan ini sebagai waktu yang bermakna dan produktif bersama-sama. Meskipun tidak ada rencana perjalanan atau aktivitas eksternal yang besar, kebersamaan kami di rumah menjadi pengalaman yang luar biasa.
Hari pertama liburan, saya bersama ayah membantu membersihkan dan merapikan garasi. Kami menyusun kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai dan melakukan sedikit perbaikan di beberapa sudut garasi. Meskipun pekerjaan tersebut terlihat sederhana, namun kebersamaan kami membuatnya menjadi momen yang menyenangkan.
Sementara itu, ibu dan saya memutuskan untuk menghabiskan waktu di dapur. Kami membuat daftar menu-menu spesial yang ingin kami coba dan bersama-sama memasaknya. Dapur dipenuhi dengan aroma harum dari berbagai hidangan yang sedang kami siapkan. Proses memasak tidak hanya sekedar kegiatan fisik, tapi juga menjadi waktu berharga untuk berbicara dan berbagi cerita.
Beberapa hari berikutnya, kami memutuskan untuk beralih ke proyek kebun di belakang rumah. Ayah dan saya menggali tanah, menanam benih sayuran, dan merawat tanaman hias. Ibu turut serta dengan memberi ide-ide segar untuk menghias taman. Tanaman-tanaman yang ditanam menjadi simbol pertumbuhan, seiring dengan ikatan kekeluargaan kami yang semakin kuat.
Tidak hanya fokus pada pekerjaan rumah, kami juga menyempatkan waktu untuk bersantai bersama. Sore hari, kami menonton film keluarga favorit di ruang keluarga. Setelah itu, kadang-kadang kami bermain game bersama atau hanya duduk santai di teras sambil menikmati matahari terbenam.
Malam terakhir liburan, kami membuat acara bakar-bakar di halaman belakang. Ayah mempersiapkan bara api, sementara ibu menyiapkan makanan yang akan dipanggang. Suasana hangat api unggun menciptakan momen keakraban yang penuh kehangatan.
Ketika liburan berakhir, meskipun hanya di rumah, namun kebersamaan dan kerja sama dalam membantu satu sama lain membuat liburan ini sangat berkesan. Momen-momen sederhana bersama keluarga saya membuktikan bahwa kebahagiaan sejati seringkali dapat ditemukan dalam kebersamaan dan cinta di rumah.
Cerita Pendek Tentang Liburan Sekolah di Rumah 2
Libur sekolah adalah waktu yang paling kutunggu karena aku bisa bersantai tanpa harus memikirkan tugas sekolah. Selain itu, aku jadi memiliki waktu yang banyak untuk berkumpul dengan keluarga tercinta.
Selama liburan ini, kegiatan yang paling berkesan adalah ketika aku menghabiskan waktu bersama ibu. Biasanya, kesibukan ibu di kantor membuat interaksi kami terbatas, tetapi liburan ini memungkinkan kami untuk saling berbagi cerita dan tawa.
Ibu dan aku melakukan banyak kegiatan bersama. Salah satunya adalah masak-memasak. Aku membantu ibu memasak beberapa hidangan favorit keluarga dan juga membuat pancake kesukaanku.
Selain itu, kami menonton film-film bersama. Saat menonton, ibu sering bercerita tentang kejadian lucu atau menyentuh di masa lalu. Kami tertawa bersama dan merasakan kebersamaan yang lama tidak terasa.
Liburan bersama ibu membawa banyak kebahagiaan dan kenangan yang akan kusimpan. Meski tidak pergi ke tempat-tempat jauh, tetapi momen-momen sederhana bersama ibu di rumah membuat liburan kali ini menjadi salah satu yang paling berkesan.
Cerita Pendek Tentang Liburan Sekolah di Rumah 3
Liburan sekolah akhir tahun kali ini menjadi momen istimewa bagi keluargaku. Meski tidak merencanakan perjalanan jauh atau liburan mewah, kami merasa berbahagia bisa menghabiskan waktu bersama di rumah. Kami tinggal di desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dan rumah kami dikelilingi oleh hamparan sawah yang hijau.
Liburan dimulai dengan kesibukan bersama-sama membersihkan halaman rumah. Bukan pekerjaan besar, tapi bersama-sama membersihkan halaman dan menata taman kecil kami menjadi kegiatan yang menyenangkan. Aku dan Aiden riang gembira memainkan air semprotan, sementara ayah membersihkan rumput dan merapikan bunga-bunga di taman.
Setelah selesai, kami memutuskan untuk membuat piknik di bawah pohon mangga di halaman belakang. Kami membawa selimut piknik favorit, bekal makanan lezat, dan buku-buku kesukaan kami. Suasana pagi yang sejuk, cahaya matahari yang lembut, dan kebahagiaan keluarga mengisi momen itu. Kami bercanda, berbagi cerita, dan menikmati suguhan alam yang indah di sekitar kami.
Beberapa hari berikutnya, kami menyusun jadwal aktivitas bersama. Hari tersebut menjadi favorit kami, dimana kami mengeluarkan permainan papan lama yang sudah lama terlupakan. Tawa dan teriakan kecil mengisi ruang keluarga kami saat kami bersaing dengan seru dalam permainan Monopoli yang seru.
Kami juga mengadakan hari memasak, di mana masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab untuk memilih resep dan memasaknya bersama-sama. Dapur kami dipenuhi dengan aroma harum berbagai masakan, dan kami menikmati hasil karya kami di meja makan yang penuh tawa dan cerita.
Puncak liburan kami adalah malam film keluarga di ruang tamu. Kami menyusun daftar film-film favorit kami, menyediakan cemilan, dan membuat malam itu menjadi momen yang hangat dan menyenangkan. Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menikmati kebersamaan keluarga selain di rumah sendiri.
Saat liburan berakhir, kami semua merasa penuh dengan rasa syukur. Meskipun hanya di rumah, kehangatan dan kebahagiaan yang kami rasakan membuat liburan ini menjadi yang terbaik. Sederhana, tapi penuh makna. Itulah liburan sekolah akhir tahun yang indah bersama keluarga di rumah kami yang sederhana di desa.
Cerita Pendek Tentang Liburan Sekolah di Rumah 4
Liburan sekolah akhir tahun ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi saya dan teman-teman dekat. Kami memutuskan untuk menikmati waktu luang tanpa harus pergi jauh, dan rumah salah satu teman, David, menjadi pusat kegiatan kami.
Hari pertama liburan, kami berkumpul di rumah David dengan semangat tinggi. Rumahnya yang luas dengan taman belakang yang asri langsung memicu ide-ide kreatif kami. Kami membawa matras, selimut, dan bekal makanan untuk piknik improvisasi di halaman belakang. Cuaca cerah dan sinar matahari yang hangat membuat suasana semakin menyenangkan.
Pagi itu kami mulai dengan bermain permainan papan klasik yang memicu tawa dan persaingan sehat. Setelah itu, kami memutuskan untuk menggelar turnamen sepak bola di lapangan kecil di belakang rumah. Meskipun tidak semua dari kami ahli dalam olahraga, semangat kompetisi membuat pertandingan makin seru.
Saat siang tiba, kami memutuskan untuk menyusun rencana untuk hari berikutnya. Setelah berdiskusi, kami memilih untuk mengadakan hari memasak. Setiap teman membawa resep favoritnya, dan kami bekerja sama di dapur. Meskipun ada beberapa kekacauan dan tawa yang tak terhindarkan, hasil masakan kami berhasil menciptakan makan siang yang lezat.
Malam harinya, kami memutuskan untuk mengadakan "maraton film" di ruang keluarga. Setiap orang memilih film favoritnya, dan kami membuat daftar putar yang beragam. Dengan bantal dan selimut, kami menikmati film-film dari berbagai genre. Suasana gelap dengan layar televisi menjadi panggung bagi tawa dan teriakan kecil kami.
Hari terakhir liburan, kami memutuskan untuk mengakhiri dengan api unggun di taman. Kami membawa marshmallow, cokelat, dan biskuit untuk membuat s'mores yang lezat. Di sekitar api unggun, kami berbagi cerita, bernyanyi, dan merenung tentang momen-momen menyenangkan yang telah kami alami selama liburan.
Ketika hari-hari liburan berakhir, kami semua sepakat bahwa meskipun kita tidak pergi ke destinasi yang jauh, liburan di rumah bersama teman-teman terasa sangat berarti. Momen kebersamaan, tawa, dan kenangan yang tercipta membuat liburan ini menjadi salah satu yang paling berwarna dalam buku kenangan kami.
Cerita Pendek Tentang Liburan Sekolah di Rumah 5
Mengisi waktu libur panjang kemarin, aku dan teman-teman di rumah melakukan banyak kegiatan seru. Mulai dari bersepeda, bermain layangan, hingga bermain bola.
Aku sangat suka saat libur sekolah, walaupun cuma di rumah saja tapi aku senang karena punya waktu yang banyak untuk bermain bersama teman-teman.
Setiap hari aku dan temanku bermain di sekitar rumah. Saat pagi setelah sarapan dan mandi, kami biasanya bermain sepeda keliling kompleks dan juga bermain PlayStation di rumahku.
Siang hari adalah waktunya untuk istirahat dan tidur siang, karena ketika sore aku dan temanku harus mengaji di masjid dekat rumah.
Meskipun aku punya banyak waktu untuk bermain, tetapi aku tidak lupa menjalankan kewajiban untuk mengaji dan istirahat seperti yang disampaikan ibuku.
Itulah kumpulan cerita pendek tentang liburan sekolah di rumah yang bisa dirangkum dari berbagai sumber. Dapat dijadikan acuan penulisan dalam membuat tugas, sebaiknya Anda tetap menyesuaikan dengan alur yang benar-benar dialami di kehidupan nyata.